Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Dukung "Pelesir" di Luar Negeri

Kompas.com - 19/11/2012, 18:49 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Partai Demokrat tidak melarang anggotanya untuk ikut dalam kunjungan kerja ke luar negeri. Fraksi partai berlambang logo segitiga biru ini juga mengaku selektif dalam memilih kadernya yang akan diberangkat ke luar negeri. Hanya kader yang dinilai rajin yang diperkenankan ikut dalam rombongan "plesiran".

Hal ini diungkapkan Ketua Fraksi Partai Demokrat, Nurhayati Ali Assegaf, Senin (19/11/2012), di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta. "Demokrat sudah menyatakan hanya memberikan izin kepada yang memang rajin saja. Mereka juga wajib melaporkan hasil (kunjungan ke luar negeri) kepada fraksi apa yang dilakukan," kata Nurhayati.

Lebih lanjut, Nurhayati menjelaskan bahwa fraksi tidak berkapasitas menyetujui atau menolak kunjungan kerja. Pasalnya kunjungan kerja luar negeri yang menghabiskan uang negara miliaran rupiah itu adalah wewenang pimpinan DPR.

"Jadi kalau kunker untuk rancangan undang-undang dianggap perlu, maka ditentukan pimpinan DPR bukan fraksi. Kalau sudah disetujui, kami ya kami ajukan orang-orangnya," ucap Nurhayati.

Badan Legislasi DPR akan melakukan kunjungan kerja ke Jerman dan Inggris dalam rangka penyusunan Rancangan Undang-undang Keinsinyuran. Kedua negara itu dianggap memiliki tenaga insinyur yang mumpuni. Ada 21 orang anggota DPR yang berangkat di dua rombongan terpisah itu. Sebanyak 12 orang ikut dalam delegasi ke Inggris yang akan berangkat pada tanggal 23 November mendatang, sementara 9 orang lain ikut dalam delegasi ke Jerman yang sudah berangkat lebih dulu.

Di antara rombongan yang ikut serta, Fraksi Partai Demokrat adalah fraksi yang paling banyak menyertakan anggotanya. Ada enam anggota Fraksi Demokrat yang berangkat yakni Ignatius Mulyono, Guntur Sasono, Didi Irawadi Syamsuddin, dan Khatibul Umam Wiranu yang akan pergi ke Inggris.

Selain itu ada juga Nanang Samodra dan Paula Sinjal yang berangkat ke Jerman. Mereka akan melakukan kunjungan kerja selama sepekan untuk bertemu dengan parlemen, pemerintah, dan dewan keinsinyuran setempat. Seluruh biaya perjalanan para anggota dewan ke Jerman dan Inggris ini menghabiskan uang negara sebesar Rp 2,35 miliar.

Baca juga:
Ini 21 Wakil Rakyat yang 'Belajar' ke Jerman-Inggris
Badan Legislasi DPR: Kami Memang Harus ke Jerman-Inggris
Ini Alasan Baleg DPR 'Plesiran' ke Jerman dan Inggris
Ke Jerman, DPR Studi Banding UU Keinsinyuran


Berita terkait kunjungan kerja DPR ini dapat diikuti dalam topik:
Belajar UU Keinsinyuran ke Jerman-Inggris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    Nasional
    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Nasional
    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Nasional
    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Nasional
    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

    Nasional
    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    Nasional
    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Nasional
    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Nasional
    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Nasional
    Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

    Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

    Nasional
    KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

    KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

    Nasional
    Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

    Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

    Nasional
    Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

    Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com