Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Badan Legislasi DPR: Kami Memang Harus ke Jerman-Inggris

Kompas.com - 19/11/2012, 13:13 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  Di tengah desakan penghematan anggaran melalui moratorium kunjungan kerja ke luar negeri, Badan Legislatif DPR memutuskan tetap melakukan kunjungan ke Jerman dan Inggris. Ketua Badan Legislatif DPR Ignatius Mulyono mengatakan, kunjungan kerja Baleg ke Inggris dan Jerman terkait penyusunan RUU Keinsinyuran sudah mendesak. Pasalnya, untuk menyusun RUU itu tidak mungkin hanya mengandalkan data-data yang ada.

"Moratorium (kunker ke luar negeri) itu bagus, tapi ada hal-hal urgent yang tidak bisa tanpa kunker. Jadi ini termasuk urgent karena RUU ini untuk kepentingan masyarakat luas. Kunker juga bukan sekadar kunjungan," ujar Mulyono, Senin (19/11/2012), di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Mulyono menambahkan, jika moratorium tetap dilakukan, maka undang-undang yang akan dihasilkan DPR nantinya rawan digugat. "Kalau menurut saya, moratorium dilakukan sudah habis, sudah enggak ada yang jalan. Bisa-bisa kena judicial review," ujar politisi Partai Demokrat ini.

Sementara itu, Wakil Ketua Baleg Dimyati Natakusumah menjelaskan, pilihan kunjungan kerja ke luar negeri karena Baleg ingin mendapatkan data primer. "Kalau menyusun undang-undang seperti ini tidak bisa kalau hanya melihat data. Kita harus melihat langsung lembaganya yang mengatur itu, berdiskusi. Di sana kami akan bertemu parlemen dan pemerintahan," kata Dimyati lagi.

Ia mengungkapkan, pihaknya juga sudah melakukan studi dokumentasi terlebih dulu sebelum memutuskan berangkat ke Inggris dan Jerman. Dimyati menilai, publik seharusnya melihat betapa pentingnya RUU Keinsinyuran ini. Ia mencontohkan banyaknya proyek yang dikerjakan insinyur di Tanah Air tidak berlangsung mulus seperti robohnya Jembatan Kutai Kartanegara hingga amblesnya kompleks olahraga Hambalang.

Adapun, kunjungan kerja anggota Baleg ke Jerman sudah berangkat terlebih dulu pada tanggal 17 November lalu dipimpin oleh Sunardi Ayub. Sementara anggota Baleg yang ke Inggris dipimpin oleh Wakil Ketua Baleg, Dimyati Natakusumah. Rombongan ke Inggris baru akan berangkat tanggal 23 November mendatang.

Rombongan anggota Dewan ini rencananya akan melakukan pertemuan dengan parlemen, pemerintah setempat, akademisi, serta dewan keinsinyuran dalam rangka penyusunan RUU Keinsinyuran.

Baca juga:
Ini Alasan Baleg DPR 'Plesiran' ke Jerman dan Inggris
Ke Jerman, DPR Studi Banding UU Keinsinyuran

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

    Soal Gibran Ingin Bertemu, Ganjar: Pintu Saya Tidak Pernah Tertutup

    Nasional
    Menlu Retno Telepon Wamenlu AS Pasca Serangan Iran ke Israel: Anda Punya Pengaruh Besar

    Menlu Retno Telepon Wamenlu AS Pasca Serangan Iran ke Israel: Anda Punya Pengaruh Besar

    Nasional
    Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat 'April Mop'

    Bakal Hadiri Putusan Sengketa Pilpres, Ganjar Berharap MK Tak Buat "April Mop"

    Nasional
    Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

    Serahkan Kesimpulan ke MK, Kubu Anies-Muhaimin Yakin Permohonan Dikabulkan

    Nasional
    Soal 'Amicus Curiae' Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat April Mop

    Soal "Amicus Curiae" Megawati, Ganjar: Momentum agar MK Tak Buat April Mop

    Nasional
    Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

    Ke Teuku Umar, Ganjar Jelaskan Alasannya Baru Silaturahmi dengan Megawati

    Nasional
    Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halal Bihalal Golkar

    Ganjar Tak Persoalkan Kehadiran Mardiono di Acara Halal Bihalal Golkar

    Nasional
    KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

    KPK Akan Ladeni Argumen Eks Karutan yang Singgung Kemenangan Praperadilan Eddy Hiariej

    Nasional
    Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

    Menlu Retno Beri Penjelasan soal Tekanan agar Indonesia Normalisasi Hubungan dengan Israel

    Nasional
    'One Way', 'Contraflow', dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

    "One Way", "Contraflow", dan Ganjil Genap di Tol Trans Jawa Sudah Ditiadakan

    Nasional
    Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

    Kakorlantas Minta Maaf jika Ada Antrean dan Keterlambatan Selama Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

    Nasional
    KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

    KPK Sebut Tak Wajar Lonjakan Nilai LHKPN Bupati Manggarai Jadi Rp 29 Miliar dalam Setahun

    Nasional
    Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

    Serahkan Kesimpulan ke MK, KPU Bawa Bukti Tambahan Formulir Kejadian Khusus Se-Indonesia

    Nasional
    Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

    Tim Hukum Anies-Muhaimin Serahkan 35 Bukti Tambahan ke MK

    Nasional
    PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

    PPP Siap Gabung, Demokrat Serahkan Keputusan ke Prabowo

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com