Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wah! Di Madura, Biaya Haji 3 Kali Lipat

Kompas.com - 19/11/2012, 12:16 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Berangkat haji untuk menyempurnakan ibadah rukun Islam yang kelima bagi masyarakat di Pamekasan, Jawa Timur, serta Madura, pada umumnya tidak cukup bermodalkan ongkos perjalanan haji saja. Namun, ada banyak kebutuhan lainnya yang harus dibiayai, baik sebelum berangkat ke Tanah Suci maupun setibanya dari Mekkah-Madinah.

Sebelum berangkat haji, calon jemaah haji sudah menyiapkan beberapa ritual keagamaan, di antaranya keliling Pulau Madura bersama anggota keluarganya mengunjungi dan berziarah ke para wali yang menyebarkan Islam pertama kali di Pulau Madura.

"Karena mau meninggalkan Pulau Madura menuju Mekkah, kita pamitan dulu kepada para wali yang menyebarkan Islam di tanah Madura," kata Abdullah, salah satu jemaah yang baru pulang dari Mekkah, asal Desa Tentenan Timur, Kecamatan Larangan, Senin (19/11/2012).

Setelah ziarah makam para wali, calon jemaah haji menggelar pesta keberangkatan haji dengan mengundang para tetangga, sanak famili, dan para pegawai yang mengurus keberangkatan haji. "Jumlahnya sampai ratusan orang yang diundang karena kita juga mau pamitan kepada mereka untuk berangkat haji," terang Abdullah.

Selain Abdullah, Hermanto, tetangga Abdullah yang juga baru datang haji, mengatakan, beberapa jam sebelum berangkat, jemaah melakukan tabur uang kepada masyarakat yang datang untuk melepas keberangkatan jemaah. "Jumlahnya bisa sampai ratusan ribu yang ditabur," ungkap Hermanto.

Setelah jemaah berada di Tanah Suci selama kurang lebih 40 hari, di rumahnya digelar doa bersama setiap malam hingga jemaah itu datang kembali ke rumahnya. Tiap malam, tidak kurang 25 orang yang menggelar doa bersama dengan membaca yasin dan tahlil. "Mereka diberi makan tiap malam setelah menggelar doa bersama," ucap Hermanto.

Jemaah sendiri selama berada di Mekkah membawa bekal uang untuk hidup selama berada di "tanah haramain" itu. "Tergantung kemampuan masing-masing jemaah, tetapi saya bisa sampai Rp 10 juta," tandas bapak dua anak ini.

Ketika hendak pulang ke Tanah Air, para jemaah masih memborong oleh-oleh khas Timur Tengah untuk diberikan kepada sanak familinya. Oleh-oleh itu tidak untuk sanak familinya saja, tetapi bagi seluruh warga yang datang ziarah menyambut kedatangannya dari Mekkah.

Sebelum sampai di kampung halamannya, para jemaah masih dijemput ratusan warga menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat. Bagi penjemput yang menggunakan roda dua, mereka diberi ganti uang bensin sesuai dengan jauh dekatnya lokasi penjemputan. "Rata-rata tiap orang kita ganti Rp 10.000 untuk ganti bensinnya," kata Abdullah.

Bagi warga yang tidak sempat ziarah di hari kedatangan jemaah, ada waktu selama 40 hari bagi jemaah untuk menemui tamu di rumahnya. Setiap tamu yang datang diberi makan dan diberi oleh-oleh. "Tergantung tamunya untuk menerima oleh-oleh. Kalau tokoh masyarakat dan ulama, hadiahnya bisa lebih berharga," kata Abdullah lagi.

Pasca-40 hari kedatangannya dari Mekkah, para jemaah masih menggelar doa bersama di rumahnya. Namun, yang diundang hanya tetangga dan kerabat dekat. Diungkapkan Abdullah, jika dikalkulasi, semua biaya perjalanan haji bisa tiga kali lipat dari ongkosnya. "Kalau ongkos haji hanya 35 juta, biaya total bisa 95 juta," tandasnya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com