Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minim Simbol Pahlawan, Pemkot Surabaya Diprotes

Kompas.com - 12/11/2012, 18:04 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Status Kota Surabaya sebagai Kota Pahlawan dipertanyakan, karena simbol pahlawan di Surabaya dinilai sangat minim. Di Surabaya, masih terlalu banyak lokasi umum yang strategis dipakai untuk taman-taman kota.

Pernyataan itu disampaikan puluhan massa Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI) Surabaya saat menggelar aksi keprihatinan di area patung Kerapan Sapi di simpang jalan Basuki Rahmat Surabaya, Senin (12/11/2012).

Dalam aksinya, elemen pemuda di bawah Partai Golkar itu menutup patung kerapan sapi dengan kain hitam, mereka juga membentangkan poster dan pamflet yang mempertanyakan status kota Surabaya sebagai Kota Pahlawan. Mata sebagian peserta aksi juga ditutup sebagai bentuk rasa malu sebagai warga Kota Surabaya.

Menurut Ketua AMPI Kota Surabaya, Yustya Yusuf, Kota Surabaya dengan banyaknya taman kota yang dibangun oleh wali kota perempuan pertama Surabaya, Tri Rismaharini justru semakin menghilangkan jati dirinya.

''Namanya Kota Pahlawan, tapi pemkot jarang sekali membangun simbol pahlawan di Surabaya,'' jelasnya. Harusnya, kata dia, sebagai penyandang gelar Kota Pahlawan, di Surabaya lebih banyak simbol atau patung-patung pahlawan di titik-titik strategis kota sebagai identitas.

''Bahkan kalau bisa, di setiap jalan ada patung pahlawan sesuai nama jalannya, seperti Jalan Jenderal Sudirman, ada patung Jenderal Sudirman,'' terangnya.

Yustya mengaku, gagasannya itu juga didukung sejumlah kalangan, di antaranya Lembaga Veteran Republik Indonesia (LVRI). Mereka sangat setuju jika di Surabaya lebih diperbanyak simbol-simbol pahlawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com