Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rhoma Irama Jadi Capres, Ulama Gerilya ke Parpol

Kompas.com - 09/11/2012, 07:49 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dukungan sebagian ulama kepada H Rhoma Irama untuk menjadi calon presiden RI dalam Pemilihan Presiden RI 2014 rupanya tidak main-main. Para ulama mengaku akan bergerilya mendekati partai untuk turut mencalonkan "The King of Dangdut" tersebut.

"Wasiat Ulama akan melobi, ada orang-orang tertentu dari kami yang akan melakukan lobi. Mudah-mudahan kita sama, satu pendapat," tegas Fachrurozy Ishaq, Ketua Umum DPP Wasiat Ulama, dalam deklarasi dukungan di rumahnya di Rawabunga, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (8/11/2012).

Meski demikian, Fachrurozy mengaku, pihaknya tak bisa menyebutkan partai politik mana saja yang akan disasarnya. Pasalnya, pendekatan itu dilakukan oleh tim lain. Fachrurozy mengatakan, kendaraan politik yang akan didekati adalah parpol Islam.

Soal dukungan partai, Fachrurozy mengaku tak khawatir. Meski belum ada satu pun partai yang secara formal menyatakan mendukung Rhoma menjadi kepala negara, ada suara-suara individu dari partai yang menghendaki pimpinan Soneta Grup tersebut menjadi pemimpin negara Indonesia.

"Artinya, ada suara-suara dari partai Islam yang sudah menyebut bahwa Rhoma memiliki akseptabilitas dan dapat dijadikan panutan," lanjutnya.

Para ulama yakin, jika ada partai politik yang mendukung Rhoma, yang juga Ketua Umum Forum Silaturahmi Ta'mir Masjid dan Mushalla Indonesia (Fahmi Tamami) dan Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia (PAMMI) tersebut menjadi capres, tingkat elektabilitas partai akan naik.

"Rhoma Irama adalah ikon umat Islam. Kalau ada partai yang mengusung Rhoma, saya yakin suaranya akan naik. PKS, PAN, PKB, naik suaranya. Karena Rhoma banyak fansnya, dan mereka fanatik sama dia," lanjutnya.

Wasiat Ulama dikatakan organisasi yang terdiri dari para ulama/mubalig se-Indonesia yang didirikan tanggal 8 Desember 2011. Misi organisasi ini adalah untuk menyatukan umat Muslim Indonesia yang dianggap terpecah belah. Setelah berdiri, organisasi ini pun berkembang di daerah dan kini anggotanya mencapai satu juta orang.

Sebelum deklarasi dukungan tersebut, pihak Wasiat Ulama diketahui telah memberitahu H Rhoma Irama terlebih dahulu. Menurut Fahchrurozy, yang bersangkutan sendiri tidak berkeberatan atas deklarasi dukungan kepada dirinya untuk maju dalam bursa capres RI 2014.

Terkait pencalonan ini, Rhoma tak banyak berkomentar.

"Belum saatnya bicara presiden, terlalu jauh, tunggu saja," katanya singkat di Surabaya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    Nasional
    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Nasional
    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Nasional
    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Nasional
    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

    Nasional
    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    Nasional
    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Nasional
    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Nasional
    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Nasional
    Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

    Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

    Nasional
    KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

    KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

    Nasional
    Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

    Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

    Nasional
    Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

    Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com