JAKARTA, KOMPAS.com — Calon Wakil Gubernur Jawa Barat dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Teten Masduki mengatakan, partai politik harus jeli melihat kondisi masyarakat. Menurutnya, masyarakat kini mendambakan perubahan dengan hadirnya calon pemimpin yang bersih dan berintegritas tinggi.
"Hasil di Pilgub DKI Jakarta membuktikan masyarakat sudah pintar. Partai harus mencalonkan orang-orang yang berintegritas," kata Teten di Kantor Transparency International Indonesia, Jakarta, Kamis (8/11/2012).
Teten mengatakan, partai harus lebih selektif menyeleksi calon pemimpin yang diusungnya. Sebab, calon pemimpin yang buruk akan membuat tingkat golput dalam pemilu tinggi. Rakyat menjadi golput, terangnya, karena tidak ada pemimpin yang layak dipilih. Hal itu jelas memperburuk demokratisasi yang sedang berjalan di Indonesia.
"Kejenuhan atas demokrasi itu berbahaya. Partisipasi pemilih dalam pemilu di Indonesia sendiri selama 14 tahun terakhir anjlok sampai 70 persen," tambahnya.
Menurutnya, partisipasi pemilih di Indonesia lebih buruk dari Amerika Serikat. Di AS, partisipasi pemilih anjlok setelah ratusan tahun. Hal itu, menurutnya, hanya dapat diobati dengan pencalonan pemimpin legislatif dan daerah yang dekat dengan rakyat.
"Kalau begitu, baru kemudian perbaikan demokrasi bisa dilakukan," pungkasnya.
Berita terkait dapat diikuti dalam topik:
Jelang Pilgub Jabar