Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lengang, Warga Desa Agom Tak Berani Keluar Rumah

Kompas.com - 30/10/2012, 09:42 WIB

LAMPUNG SELATAN, KOMPAS.com Kondisi wilayah Kecamatan Way Panji dan Desa Agom, Kecamatan Kalianda, Lampung Selatan, Selasa (30/2012) pagi ini, masih tampak lengang. Sebagian warga masih belum berani melakukan aktivitas seperti biasanya.

Diduga kuat mereka masih khawatir akan adanya bentrok susulan setelah sehari sebelumnya terjadi bentrok yang menewaskan sembilan orang. Mereka juga tidak berani keluar rumah. "Keluarga masih kami ungsikan. Takut ada penyerangan balasan dari massa dari Desa Balinuraga," tandas Yono, warga Patok Sidoharjo pagi ini.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, korban tewas bentrok antara warga di Desa Agom, Kecamatan Kalianda, dan beberapa desa sekitarnya dengan warga Desa Balinuraga, Kecamatan Way Panji, Lampung Selatan, bertambah menjadi sembilan orang. Untuk mencegah bertambahnya korban jiwa, sebanyak 192 warga Desa Balinaruga telah dievakuasi ke Sekolah Polisi Negara (SPN) Kemiling, Bandar Lampung.

Sebelumnya, pada bentrok di Desa Balinuraga, Way Panji, Lampung Selatan, Senin (29/10/2012), korban tewas berjumlah enam orang. Jumlah korban tewas ini bertambah sejak bentrok terjadi pada Minggu (28/10/2012), yakni tiga orang. Selain itu, tiga lainnya luka-luka dan 16 rumah terbakar.

Bentrok berawal dari dua gadis dari Desa Agom, yang sedang mengendarai sepeda motor, diganggu pemuda Desa Balinuraga sehingga terjatuh dan mengalami luka-luka. Bentrok terjadi Sabtu (27/10/2012) sekitar pukul 23.00. Massa dari Desa Agom menyerbu Desa Balinuraga dengan membawa senjata tajam. Massa tersebut ada yang membawa parang, pedang, golok, celurit, bahkan senjata senapan angin. Bentrok berlanjut hingga Minggu (28/10/2012) yang menewaskan tiga orang.

Bentrok susulan kembali terjadi Senin (29/10/2012) dan kembali memakan korban jiwa sebanyak enam orang. Dihubungi secara terpisah, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar mengungkapkan, saat ini sekitar 1.500 personel masih berjaga di sekitar lokasi.

"Dalam eskalasi seperti ini, tentu semua bersiaga tidak ada yang tidur. Saat ini 1.500 personel masih bersiaga di sana," ujar Boy saat dihubungi, Selasa (30/10/2012).

Hingga saat ini, kepolisian tengah mencari orang yang diduga menjadi dalang terjadinya peristiwa tersebut.

Baca Juga:

 

 

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com