JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian Negara RI meminta masyarakat, khususnya di Lombok, Nusa Tenggara Barat, untuk tidak terprovokasi dengan pesan singkat yang provokatif. Pesan singkat itu terkait dengan isu penculikan anak yang dilakukan untuk mencari keuntungan.
Hal itu disampaikan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar di Jakarta, Selasa (23/10/2012). "Ada SMS seolah adanya pelaku yang diduga menculik untuk mendapatkan keuntungan," kata Boy.
Pesan singkat itu, lanjut Boy, tidak benar dan memprovokasi. "Masyarakat jangan terpancing dan terprovokasi," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.