Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kristiadi: Kita Sedang Mengalami Politik Sesat

Kompas.com - 21/10/2012, 19:53 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik CSIS, J Kristiadi, mengatakan, politik kini lebih didefinisikan sebagai sarana memperoleh kekuasaan melalui partai. Hal tersebut tidak benar, mengingat tujuan politik melalui partai adalah untuk menyejahterakan rakyat.

"Itu sebabnya kita sedang mengalami politik sesat. Partai (politik) memang dipakai untuk alat meraih kekuasaan, tapi jangan lupa, kekuasaan itu didapat dari rakyat," ujar Kristiadi di Hotel Santika, Jakarta, Minggu (21/10/2012).

Kristiadi mengatakan, rakyat tidak pernah dididik oleh parpol bahwa politik itu mulia. Rakyat lebih diajarkan bahwa politik adalah soal perebutan kekuasaan. Hal tersebut bertolak belakang dari inti ajaran filsafat politik.

Politik melalui peran partai, menurutnya, digunakan mencetak kader unggul melalui kaderisasi yang baik untuk mengentaskan rakyat dari kegetiran hidup.

"Problem utama yang dihadapi partai adalah tokoh-tokohnya tidak mengerti partai itu apa. Mereka itu menggunakan partai untuk segera berkuasa sehingga nilai (kaderisasi) politik tidak ada," tambahnya.

Sementara itu, Prisma Resource Center merilis hasil survei dengan pertanyaan "Apakah arti politik yang Anda ketahui?".

Sebesar 33,8 persen responden mengartikan politik sebagai partai. Selanjutnya, 21,6 persen responden mengartikan politik sebagai kekuasaan. Responden yang mengartikan politik sebagai pemerintah atau negara berjumlah 11,2 persen. Politik yang diartikan sebagai rakyat hanya didukung oleh 3,1 responden.

Survei Prisma ini diselenggarakan pada akhir Agustus hingga awal September 2012 di 33 provinsi dengan jumlah sampel 2.300 responden. Responden dipilih berdasarkan pertimbangan jender dengan komposisi responden laki-laki 50 persen dan perempuan 50 persen.

Sampling terkecil dalam survei berada pada tingkat keluarahan atau desa dengan jumlah sampel 10 responden per kelurahan atau desa. Dengan demikian, survei ini mencakup 230 kelurahan di seluruh Indonesia. Diperkirakan margin of error lebih kurang 2,1 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama Seperti Anies Kemarin

Nasional
Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

Nasional
Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Surya Paloh Bakal Bertemu Prabowo Sore Ini, Nasdem Belum Ambil Keputusan

Nasional
Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Jalankan Amanah Donatur, Dompet Dhuafa Berbagi Parsel Ramadhan untuk Warga Palestina

Nasional
Wapres Sebut Target Penurunan 'Stunting' Akan Dievaluasi

Wapres Sebut Target Penurunan "Stunting" Akan Dievaluasi

Nasional
Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Persilakan Golkar Tampung Jokowi dan Gibran, PDI-P: Kami Bukan Partai Elektoral

Nasional
Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Dana Pensiun Bukit Asam Targetkan 4 Langkah Penyehatan dan Penguatan pada 2024

Nasional
Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Di Depan Wiranto-Hendropriyono, Prabowo Minta Maaf Pernah Nakal: Bikin Repot Senior...

Nasional
Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Albertina Dilaporkan Wakil Ketua KPK, Ketua Dewas: Apa yang Salah? Ada Surat Tugas

Nasional
Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Polri Terbitkan Red Notice 2 Buron TPPO Bermodus Magang ke Jerman

Nasional
Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Surya Paloh Bakal Temui Prabowo di Kertanegara, Nasdem: Menguatkan Sinyal Komunikasi

Nasional
Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Temui Mensesneg Pratikno, Menpan-RB Anas Bahas Progres Skenario Pemindahan ASN ke IKN

Nasional
Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Jokowi Teken Perpres, Wajibkan Pemda Bentuk Unit Perlindungan Perempuan dan Anak

Nasional
Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Politikus PPP Sebut Ada Kemungkinan Parpolnya Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com