Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayoritas Fraksi Setuju Pakai Lambang Palang Merah

Kompas.com - 16/10/2012, 16:34 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mayoritas fraksi di Badan Legislasi (Baleg) Dewan Perwakilan Rakyat sepakat untuk tetap menggunakan lambang palang merah dalam gerakan kemanusiaan di Indonesia. Hanya Fraksi Partai Keadilan Sejahtera yang belum mendukung. Adapun Fraksi Partai Amanat Nasional setuju, namun dengan syarat.

Hal itu terungkap dalam rapat Panja Rancangan Undang-Undang (RUU) Kepalangmerahan di Baleg DPR di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (16/10/2012).

Anggota Baleg dari Fraksi PKS Aus Hidayat Nur mengatakan, pihaknya setuju menggunakan lambang palang merah asalkan bulan sabit merah juga diakui di dalam batang tubuh RUU. Pasalnya, kata dia, organisasi bulan sabit merah juga ada di Indonesia.

"Itu sama-sama kita akomodasi," kata dia.

Fraksi PKS meminta agar bulan sabit merah tercantum dalam Pasal 22 yang mengatur kerjasama Palang Merah Indonesia (PMI). Di Pasal itu diatur PMI kerjasama dengan Komite Internasional Palang Merah, Federasi Internasional dan Organisasi Kemanusiaan Internasional, Perhimpunan Nasional negara lain, organisasi internasional, dan organisasi kemanusiaan lainnya.

Namun, fraksi lain berpendapat bulan sabit merah sebaiknya hanya disebutkan dalam penjelasan dari organisasi kemanusiaan lainnya. Sesuai konvensi Jenewa, setiap negara hanya bisa memilih satu lambang untuk kegiatan kemanusiaan.

Adapun Fraksi PAN sepakat menggunakan lambang palang merah asalkan lambang tersebut tidak memonopoli kegiatan kemanusiaan seperti kegiatan donor darah.

Ketua Panja RUU Kepalangmerahan dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa Anna Muawanah mengatakan, Panja akan mengambil keputusan Rabu besok. Setelah itu, RUU akan dibawa ke Badan Musyawarah lalu diputuskan di rapat paripurna pekan depan.

"Jadi besok kita dengarkan pandangan fraksi-fraksi," ujar Anna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com