Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warna Rakyat pada Para Presiden Indonesia

Kompas.com - 16/10/2012, 08:56 WIB

KOMPAS.com - Seorang wartawan memperhatikan dengan saksama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menuangkan kuah di atas nasi di piring yang disediakan di atas meja sebuah rumah makan padang di tepi jalan raya kawasan pantai utara Jawa. Dengan tangannya, SBY mencampur nasi berkuah itu dengan sayur-sayuran dan kemudian menyantapnya dengan tangan. Ini terjadi pada masa pemerintahan periode awal SBY (2004-2009). Ketika itu SBY dalam perjalanan pulang dari kunjungan kerja di pantai utara Jawa Barat. SBY ketika itu mengajak para wartawan makan siang bersama. ”Ia seorang rakyat,” ujar wartawan kepada rekannya.

Seorang wartawan lain juga bercerita tentang kesaksikannya ketika ikut dalam rombongan SBY ke Amerika Serikat. Ketika itu juga pada masa pemerintahan periode 2004-2009. Selama di AS, SBY mendatangi sebuah toko buku. ”SBY tampak menikmati ketika memilih-milih buku yang akan dibelinya,” ujar wartawan itu.

Namun, belum lama ini, ketika ditanya apakah dia punya hobi berat berkunjung ke toko buku, SBY mengatakan, ”Memang saya suka membaca, tapi saya juga punya hobi makan bakso.”

Lain lagi dengan presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri. Suatu hari ketika berkunjung ke Singapura, ia duduk sendiri di kursi yang menghadap sebuah meja bundar. Dia tampak asyik menikmati makanan yang diambil dari piring kecil di meja itu. Ketika didekati wartawan, ternyata yang disantap adalah butiran-butiran kencur. ”Jika saya mulai capai dan tenggorokan saya mulai gatal-gatal, saya makan ini,” ujarnya.

Lain lagi dengan presiden ke-4 RI, Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Suatu hari ketika diwawancarai di ruang kerjanya di Istana Merdeka, Jakarta, Gus Dur menjawab pertanyaan sambil menikmati sepiring nasi putih dengan opor ayam. Pelan-pelan ia menghabiskan nasi yang telah dikucuri kuah opor, sementara paha ayam opor tersisih di tepi piring itu. Wartawan menduga paha ayam itu tidak akan disantapnya. Ternyata paha ayam itu dinikmati setelah nasi habis. ”Ini gongnya. Nikmat dimakan tersendiri,” ujar Gus Dur.

Ketika berada di Harare, Zimbabwe, Afrika bagian tengah, tahun 1989, Presiden kedua, Soeharto, berkunjung ke taman safari. Ia bersama Ny Tien Soeharto sempat makan di kawasan terbuka di taman itu. Tampak Soeharto menikmati nasi putih dan gumpalan-gumpalan abon sapi yang tentu dibawa dari Jakarta. Namun, dalam situasi seperti itu, para wartawan tidak bisa mendekatinya sampai ke dekat meja makannya. (J Osdar)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com