Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pluralisme Indonesia Harus Dijaga

Kompas.com - 13/10/2012, 02:26 WIB

Jakarta, Kompas - Berbeda dengan negara lain yang tercerai-berai karena fondasinya tidak kokoh, Indonesia meskipun plural tetap bersatu. Inilah mukjizat nasional, kekayaan Indonesia yang harus terus dipelihara.

”Fondasi Indonesia harus kuat, tidak boleh taken for granted, tetap harus dipelihara. Kekayaan setiap suku di Indonesia harus dirajut menjadi kearifan lokal yang saling memperkuat,” kata Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman dalam bedah buku karyanya, Jiwa yang Merajut Nusantara, di Jakarta, Jumat (12/10).

Dalam bedah buku yang termasuk rangkaian acara Dies Natalis Universitas Kristen Indonesia, Jakarta, ini, Irman Gusman menuturkan, keluarganya berlatar belakang Muslim, tetapi sempat mendapat pendidikan di sekolah Katolik dan berkuliah di universitas Kristen.

”Dalam buku ini, saya ingin membagi pengalaman hidup. Ini adalah pelajaran kemajemukan Indonesia dan ini sudah lama ada di Indonesia. Kita sudah lama hidup dalam pluralisme,” kata Irman.

Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ikrar Nusa Bhakti, setuju Indonesia adalah negara yang mendapat mukjizat dari Tuhan. Ketika TNI tidak lagi berkuasa pun, Indonesia tetap bersatu.

”Perpecahan yang benar-benar pecah tidak terjadi. Ke-Indonesia-an masih ada dan orang Indonesia tidak menentukan pilihan atas dasar agama. Ini kemajuan besar,” kata Ikrar.

Karena ketimpangan ekonomi antar-golongan masyarakat masih tinggi, Ikrar menantang Irman Gusman sebagai Ketua DPD mencari cara agar bank bisa membantu orang-orang miskin.

Sosiolog dari Universitas Indonesia, Paulus Wirutomo, pun menantang Irman untuk memperjuangkan lembaga DPD agar bisa mengimbangi DPR.(lok)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com