Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alumni UI - ITB Ikut Dukung KPK

Kompas.com - 07/10/2012, 10:37 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dukungan untuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), khususnya untuk pemberantasan korupsi, terus mengalir. Tak hanya aktivis antikorupsi, anggota masyarakat dari elemen lainnya juga memberikan dukungannya dalam aksi bertajuk "SaveIndonesia-SaveKPK", di Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, Minggu (7/10/2012).

Ketua Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni UI) Chandra Motiq Yusuf, misalnya, hadir di tengah massa yang menyuarakan perang terhadap korupsi. Ia berharap, KPK dapat terus berjuang memberantas korupsi dan tak ada lagi yang menjegal segala upayanya.

"Tentunya kita memberi dukungan penuh kepada KPK untuk memberantas korupsi. Kita berharap agar DPR tidak merevisi Undang-Undang tentang KPK," kata Chandra saat ditemui Kompas.com.

Ditemui di lokasi yang sama, Bambang Surono, anggota Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB), juga ikut memberikan seruan untuk memerangi korupsi. Ia menyampaikan, perang terhadap korupsi bukan antara KPK dan intitusi tertentu, melainkan perang terhadap korupsi yang dilakukan oleh koruptor.

"Siapa pun pelaku korupsinya dan apa pun institusi yang memeranginya pasti akan kita dukung. Saat ini, KPK-lah ujung tombak perang pada korupsi," ungkap alumni Fakultas Perminyakan ITB angkatan 1993 itu.

Seperti diberitakan, makin mencuatnya isu pelemahan KPK memunculkan dukungan publik kepada lembaga antikorupsi tersebut. Aksi pagi ini juga dihadiri beberapa tokoh nasional, musisi kenamaan, dan masyarakat dari semua lapisan. 

Gerakan "SaveKPK" yang juga merebak di dunia maya merupakan bentuk dukungan moril kepada KPK setelah pada Jumat (5/10/2012) malam pihak kepolisian mendatangi Gedung KPK untuk menangkap seorang penyidiknya, Novel Baswedan, atas tuduhan tindak kekerasan yang menyebabkan seorang tahanan meninggal dunia pada tahun 2004. Saat itu, Novel bertugas di Polda Bengkulu. Tindakan Polri ini mendapatkan tentangan karena dinilai sarat dengan motif tertentu dan terdapat sejumlah kejanggalan. Novel sendiri diketahui sebagai Wakil Ketua Satgas KPK untuk penyidikan kasus dugaan korupsi pengadaan simulator SIM. Kasus ini turut menyeret Jenderal Bintang Dua Polri Irjen Djoko Susilo sebagai tersangka.

Berita terkait polemik antara Polri dan KPK dapat diikuti dalam topik "Polisi vs KPK".

Serta berita-berita terkait dinamika KPK dalam topik:
KPK Krisis Penyidik
Dugaan Korupsi Korlantas Polri
Revisi UU KPK

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com