JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak enam terduga teroris yang ditangkap di Solo beberapa waktu lalu diterbangkan ke Jakarta, Jumat (28/9/2012). Keenamnya diperkirakan sore ini akan langsung dibawa ke Markas Korps Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok.
"Hari ini ada enam yang akan dibawa ke Jakarta," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri, Komisaris Besar Agus Rianto di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (28/9/2012).
Keenamnya merupakan terduga teroris yang ditangkap tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri pada Jumat (22/9/2012) malam hingga Sabtu (23/9/2012) di Solo pada tempat terpisah. Dua orang sebelumnya yakni Novem Diarso (46) dan Indra Vitrianto (35) telah dibebaskan karena tidak terkait. Dalam jaringan ini, Badri Hartono alias Toni (45) merupakan pemimpin kelompok yang menamakan diri Al-Qaeda Indonesi itu.
Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar menuturkan keenam terduga teroris yang dibawa ke Jakarta tersebut adalah Badri (45), Rudi Kurnia (45), Barkah Nawa Saputra (24), SR (istri Barkah), Kamadi (43), dan Triyatno. "Ada Badri Cs, di luar yang sudah dibebaskan dua orang dan SR," kata Boy.
Sementara dua terduga teroris yang dinyatakan masih di bawah umur, yakni Anggri Pamungkas (18) dan Fajar Novianto (18) telah lebih dulu dibawa ke Jakarta, Senin (24/9/2012) dengan ditemani orang tuanya.
Dalam rentetan penangkapan dan penggeledahan di Jakarta, Depok, hingga Solo polisi menemukan sejumlah barang bukti berupa senjata, bahan-bahan peledak hingga bom rakitan yang siap diledakkan. Diantaranya bom pipa dan bom rice cooker atau pemasak nasi otomatis.
Bom rice cooker ini diduga memiliki daya ledak yang cukup dahsyat. Boy menjelaskan, target teror kelompok ini tak hanya kepolisian, tapi juga area publik atau menyasar pada kelompok masyarakat.
Berita terkait aksi teror dapat diikuti dalam topik "Teroris Solo II". Baca pula "Teroris Solo", "Ledakan di Depok", dan "Bahan Peledak di Tambora", dan "Bahan Peledak di Bojong"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.