Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaringan Al Qaeda Indonesia Targetkan Teror di Area Publik

Kompas.com - 25/09/2012, 21:30 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pihak Kepolisian tak menjadi satu-satunya target jaringan kelompok teroris Al Qaeda Indonesia. Kelompok yang baru diketahui namanya ini juga menargetkan teror di area publik. Sejumlah bom rakitan berkekuatan besar telah dipersiapkan untuk melakukan aksi teror yang menyasar pada kelompok masyarakat.

"Memang kalau kita lihat khususnya di Solo tidak hanya target kepolisian, tapi juga target lain. Kelompok-kelompok masyarakat khususnya, maaf saya tidak bisa sebutkan, tapi yang jelas di luar konteks sasaran anggota Polri," terang Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (25/9/2012).

Pihak kepolisian pun tidak dapat membeberkan lokasi target kelompok teroris yang dipimpin oleh Badri Hartono atau Toni (45) ini. Daerah sasaran mereka pun, menurut Boy, di sekitar pulau Jawa

"Untuk tempat-tempat target mereka kita belum dapat info pasti. Tapi yang jelas ini memang dilakukan untuk tindakan-tindakan yang diarahkan kepada publik ya atau area publik," ujar Boy.

Kelompok ini pun telah mempersiapkan bom rakitan dengan daya ledak besar dibanding bom rakitan sebelumnya. Bom-bom berkekuatan besar tersebut diletakkan dalam rice cooker atau tempat memasak nasi otomatis. Bom tersebut tak hanya menggunakan bahan-bahan kimia bentuk padat, tetapi juga cairan kimia yakni nitrogliserin.

Campuran bahan kimia cair tersebut, menurut Boy, untuk memberi efek bakar yang  cukup dahsyat. Jika meledak, diperkirakan dampaknya sampai radius sekitar 100 meter. Menurut Boy, dari hasil penelusuran sementara, bom rakitan tersebut mirip dengan bom yang meledak di Hotel JW Mariott pada 5 Agustus 2003.

Rencana aksi teror mereka pun berhasil digagalkan setelah Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap delapan terduga teroris di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (22/9/2012), yakni Badri dan kawan-kawannya. Di hari yang sama, Densus 88 meringkus Anggri Pamungkas (18) di perbatasan Desa Cobra dengan Desa Bloyang, Kecamatan Belimbing Hulu, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat.

Keesokan harinya, Minggu (23/9/2012), Densus 88 menangkap Joko Tri Priyanto (45) atau Joko Parkit di rumah kerabatnya, Mondokan, kecamatan Laweyan, Solo.

Untuk kelompok Al Qaeda Indonesia ini, sebelumnya, polisi juga telah menahan Muhammad Thorik (32) dan Yusuf Rizaldi (41). Keduanya menyerahkan diri setelah terjadi ledakan bom rakitan di sebuah rumah di Jalan Nusantara, RT 04 / RW 13, Beji, Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2012). Rumah kontrakan tersebut diketahui menjadi tempat penyimpanan bahan peledak.

Terduga teroris lain ikut menjadi korban pada ledakan tersebut, yakni Wahyu Ristanto alias Anwar yang akhirnya meninggal dunia di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (12/9/2012). Anwar mengalami luka bakar serius di bagian wajah dan lehernya.

Di Bojong Gede yang merupakan rumah kontrakan Yusuf, polisi memboyong Arif. Setelah itu, dua terduga teroris ditangkap di Jalan Jombang Raya Sektor IX Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Senin (17/9/2012) siang. Keduanya yakni Jodi (33) dan Abay.

Sementara itu, dari pengakuan Thorik, mereka telah merencanakan bom bunuh diri untuk diledakkan pada Senin (10/9/2012), dengan Thorik sebagai pengantinnya.

Aksi teror tersebut direncanakan terjadi di empat lokasi. Pertama, Markas Korps Brimob Polda Metro, Kwitang, Jakarta Pusat; kedua, Pos Polisi di Salemba, Jakarta Pusat; ketiga, Kantor Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri, Mabes Polri, Jakarta Selatan; dan menyerang komunitas masyarakat Buddha terkait adanya penindasan kaum Muslim Rohingya di Myanmar.

Namun, setelah kembali menangkap sembilan orang di Solo  dan satu orang di Kalimantan Barat pekan lalu, kepolisian menduga ada target lain yang mereka persiapkan untuk aksi teror.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

    Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

    Nasional
    Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

    Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

    Nasional
    Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

    Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

    Nasional
    Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

    Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

    Nasional
    Logo dan Tema Hardiknas 2024

    Logo dan Tema Hardiknas 2024

    Nasional
    Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

    Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

    Nasional
    PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

    PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

    Nasional
    Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

    BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

    Nasional
    Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

    Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

    Nasional
    GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

    GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

    Nasional
    Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

    Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

    Nasional
    Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

    Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

    Nasional
    Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

    Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

    Nasional
    Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

    Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com