Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Pangkas Perjalanan Dinas Kementerian dan Lembaga

Kompas.com - 24/09/2012, 15:12 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pimpinan DPR dan pimpinan Badan Anggaran (Banggar) sepakat memangkas anggaran perjalanan dinas untuk kementerian/lembaga sebesar 30-40 persen dari yang diusulkan tahun 2013 atau sekitar Rp 21 triliun. Anggaran itu akan dialihkan untuk pembangunan infrastruktur dan program prorakyat lainnya.

"Kami usahakan pengurangan 40 persen, tetapi sedikit-dikitnya 30 persen. Akan ada penghematan antara Rp 6 triliun dan Rp 8 triliun," kata Ketua DPR Marzuki Alie, seusai rapat antara pimpinan DPR dan Banggar di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin ( 24/9/2012 ).

Rapat dihadiri pimpinan DPR lainnya, yakni Priyo Budi Santoso, Anis Matta, Taufik Kurniawan, dan Pramono Anung. Adapun, Pimpinan Banggar yang hadir adalah Ketua Banggar Ahmadi Noor Supit dan Tamsil Linrung.

Marzuki menjelaskan, selain memotong perjalanan dinas, pimpinan DPR dan Banggar juga sepakat menurunkan alokasi anggaran untuk belanja barang kementerian/lembaga. Targetnya, kata dia, minimal 20 persen belanja barang juga bisa dialihkan ke pembangunan infrastuktur atau program prorakyat.

Kesepakatan lain, yakni cost recovery tahun 2013 ditetapkan sebesar Rp 15,5 miliar dollar AS dan rasio pajak dinaikkan dari 12,75 persen menjadi 12,87 persen.

"Mudah-mudahan usaha kita untuk meningkatkan penerimaan negara dan menekan biaya yang sangat tidak penting bisa untuk kepentingan rakyat dan pembangunan infrastruktur demi pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dan pengurangan kemiskinan," tutur Marzuki.

Ahmadi menambahkan, pihaknya akan berupaya menjelaskan kepada pihak pemerintah mengenai kesepakatan ini. Alasan utama dibuatnya kesepakatan ini, kata dia, untuk memenuhi desakan masyarakat yang menilai anggaran kementerian/lembaga banyak yang dihambur-hamburkan untuk kegiatan yang tidak efektif.

"Saya optimistis ini bisa direalisasikan," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com