Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Iskan: Ide Pembangunan RS Buruh dari SBY

Kompas.com - 24/09/2012, 13:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menyatakan, bahwa pembangunan rumah sakit untuk buruh di kawasan Cakung, Jakarta Timur, sudah mendapatkan persetujuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dahlan juga mengklaim, Presiden berencana melakukan groundbreaking alias peletakan batu pertama rumah sakit itu.

"Saya sudah melapor ke Presiden dua kali. RS buruh itu sudah siap groundbreaking," katanya dengan singkat di Kementerian BUMN, Senin (24/9/2012).

Mantan Direktur Utama PT PLN itu mengaku senang dengan inisiatif empat perusahaan pelat merah yang segera membangun rumah sakit buruh atau khusus masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah. Empat BUMN tersebut adalah PT Jamsostek, PT Kawasan Berikat Nusantara, PT Askes, dan anak perusahaan PT Pelni, yaitu PT Rumah Sakit Pelni.

Dahlan mengatakan, ide pembangunan rumah sakit buruh ini muncul dari Presiden SBY yang mempertanyakan mengapa sampai saat ini buruh tidak punya rumah sakit padahal jumlahnya cukup banyak. Menurut Dahlan, saat ini sudah banyak inisiatif tersedia. Dia mencontohkan, kemarin pihaknya telah menunjuk perusahaan jalan tol guna mempermudah akses pada rumah sakit buruh tersebut.

"Beliau (Presiden) kan basic-nya tentara. Tentara kan punya RS tentara, nah dari situ beliau mengatakan harus ada rumah sakit untuk buruh," katanya.

Seperti diketahui, sejumlah perusahaan BUMN seperti PT Jamsostek, PT KAwasan Berikat Nusantara, PT Askes dan PT Rumah Sakit Pelni sudah melakukan penandatangan nota kesepahaman untuk pembangunan rumah sakit buruh di kawasan Cakung Jakarta Timur.

Rencananya, rumah sakit itu akan dibangun 6 lantai di atas tanah seluas 2,1 hektare milik PT KBN. Investasi pembangunan rumah sakit itu diperkirakan akan menelan biaya sebesar Rp 200 miliar. (Nur Ramdhansyah A)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com