Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/09/2012, 06:36 WIB

JAKARTA,  KOMPAS.com - Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah DKI Jakarta dijadikan pelajaran bagi sejumlah partai politik untuk berbenah. Upaya yang dilakukan tidak hanya dengan menggerakkan mesin partai agar lebih efektif mendulang suara pada Pemilihan Umum 2014, tetapi juga dengan mencari calon alternatif untuk Pemilu 2014.

Kemenangan Joko Widodo- Basuki Tjahaja Purnama (Jokowi-Ahok) atas Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli (Foke-Nara) berdasarkan hitung cepat sejumlah lembaga survei menunjukkan dukungan partai tidak menjamin untuk memenangi pemilu.

Dalam Pilkada DKI Jakarta, Foke-Nara didukung Partai Demokrat, Golkar, Hanura, PAN, PKB, PBB, PMB, PKNU, PPP, dan PKS. Sementara Jokowi- Ahok hanya didukung PDI-P dan Partai Gerindra yang total kepemilikan kursi di DPRD DKI Jakarta tidak mayoritas.

”Berkaca dari proses Pilkada DKI Jakarta, PAN berkesimpulan, mesin parpol harus bergerak efektif dalam mendulang suara. Kalau tidak, simpatisan partai tak lagi terkonsolidasi dengan baik,” kata Ketua Badan Pemenangan Pemilu PAN Viva Yoga Mauladi, di Jakarta, Jumat (21/9/2012).

Strategi lain yang dapat diadopsi untuk pemenangan pemilu, kata Viva, adalah membangun tim relawan yang terdiri dari para simpatisan serta kalangan masyarakat lainnya. Tim relawan diyakini menjadi salah satu perangkat untuk mendulang suara.

Hal lain yang tak kalah penting adalah pemilihan figur. Melihat keberhasilan Jokowi melawan petahana Fauzi Bowo, PAN meyakini pentingnya figur dalam pemilihan calon anggota legislatif ataupun figur calon presiden.

Lebih cermat

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat PPP Suryadharma Ali pun mengakui bahwa kekalahan Foke-Nara adalah kekalahan kualitas figur kepemimpinan. Oleh karena itu, Pilkada DKI Jakarta menjadi evaluasi besar bagi PPP untuk melihat lebih jauh kondisi-kondisi serupa yang bisa terjadi pada Pemilu 2014.

”Jangankan masyarakat bawah terhadap kepala daerahnya, level pimpinan PPP saja ada juga yang tidak sama pandangannya dengan saya,” katanya.

Kekalahan dua kali dalam Pilkada DKI Jakarta juga jadi pelajaran berharga bagi Golkar. ”Ke depan, kami akan lebih cermat dalam memutuskan sikap, baik untuk menentukan koalisi maupun figur yang akan diusung,” kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Nurul Arifin.

Menurut politikus senior Partai Golkar, Zainal Bintang, hasil Pilkada DKI menunjukkan bulan madu politik pencitraan dan parpol yang hanya berorientasi pada kekuasaan sudah di ujung senja. Kini, menu utama politik Indonesia adalah figur yang dapat memahami dan diterima oleh perasaan rakyat.

”Jokowi dan Basuki bukan tokoh partai. Kemunculan mereka telah membuka peluang munculnya kader potensial dari parpol yang selama ini terhalang oleh struktur partai. Pasalnya, rakyat terbukti telah menolak perilaku dan pencitraan yang selama ini dilakukan elite kekuasaan atau partai,” kata Zainal.

Harus berani

Peneliti pada The Indonesian Institute, Hanta Yuda, mendorong parpol agar berani mendukung calon alternatif, termasuk mengevaluasi kembali calon presiden mereka pada 2014. ”Mereka (parpol) harus aktif mencari calon alternatif, antara lain lewat konvensi,” katanya.

Kemenangan Jokowi-Ahok dalam Pilkada DKI Jakarta adalah tantangan bagi parpol untuk mencari calon alternatif yang betul-betul bisa memikat pemilih di seluruh Indonesia. ”Branding Jokowi kuat. Di satu sisi, mesin partai pendukung lawan Jokowi tidak efektif. Situasi ini memberikan pelajaran berharga bagi partai dalam menghadapi Pilpres 2014,” katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rapat dengan DPR, Risma Dicecar soal Banjir Bansos Jelang Pencoblosan

Rapat dengan DPR, Risma Dicecar soal Banjir Bansos Jelang Pencoblosan

Nasional
Tiga Anak Mantan Presiden Raup Suara Besar di Pileg: Trah Soekarno, Soeharto, dan SBY

Tiga Anak Mantan Presiden Raup Suara Besar di Pileg: Trah Soekarno, Soeharto, dan SBY

Nasional
Menkominfo Klaim Situasi Media Sosial Usai Pemilu 2024 Lebih Baik ketimbang 2019

Menkominfo Klaim Situasi Media Sosial Usai Pemilu 2024 Lebih Baik ketimbang 2019

Nasional
Hasil Rekapitulasi KPU: Prabowo-Gibran Menang di Maluku

Hasil Rekapitulasi KPU: Prabowo-Gibran Menang di Maluku

Nasional
Kemenkominfo 'Take Down' 1.971 Berita Hoaks Terkait Pemilu 2024

Kemenkominfo "Take Down" 1.971 Berita Hoaks Terkait Pemilu 2024

Nasional
Menko Polhukam: Pengumuman Hasil Pemilu 2024 Masih Sesuai Rencana, 20 Maret

Menko Polhukam: Pengumuman Hasil Pemilu 2024 Masih Sesuai Rencana, 20 Maret

Nasional
Kasus Korupsi APD Covid-19, Wakil Ketua MPR Tak Penuhi Panggilan KPK karena Sedang Umrah

Kasus Korupsi APD Covid-19, Wakil Ketua MPR Tak Penuhi Panggilan KPK karena Sedang Umrah

Nasional
Tunggu PDI-P untuk Gulirkan Hak Angket, PKB: Bagusnya Bareng-bareng

Tunggu PDI-P untuk Gulirkan Hak Angket, PKB: Bagusnya Bareng-bareng

Nasional
KPK Cegah Pengusaha Hanan Supangkat Terkait Kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo

KPK Cegah Pengusaha Hanan Supangkat Terkait Kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo

Nasional
Wapres Kumpulkan Menteri Bahas Stunting, Ungkap Prevalensinya Hanya Turun 0,1 Persen

Wapres Kumpulkan Menteri Bahas Stunting, Ungkap Prevalensinya Hanya Turun 0,1 Persen

Nasional
Jokowi Panggil 2 Menterinya, PKB Tegaskan Hak Angket Pemilu Terus Bergulir

Jokowi Panggil 2 Menterinya, PKB Tegaskan Hak Angket Pemilu Terus Bergulir

Nasional
Dirut Pertamina Patra Niaga Terjun Langsung Cek Kesiapan Layanan Avtur untuk Persiapan Lebaran 2024

Dirut Pertamina Patra Niaga Terjun Langsung Cek Kesiapan Layanan Avtur untuk Persiapan Lebaran 2024

Nasional
KPU Lanjutkan Rekapitulasi Suara Nasional untuk Jabar dan Maluku Hari Ini

KPU Lanjutkan Rekapitulasi Suara Nasional untuk Jabar dan Maluku Hari Ini

Nasional
Gubernur Jakarta Dipilih Lewat Pilkada, Raih Suara 50 Persen Plus Satu Dinyatakan Menang

Gubernur Jakarta Dipilih Lewat Pilkada, Raih Suara 50 Persen Plus Satu Dinyatakan Menang

Nasional
SK Penambahan Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton Segera Dirilis

SK Penambahan Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton Segera Dirilis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com