Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Kapolres Parepare Mutasi Anggota

Kompas.com - 19/09/2012, 19:29 WIB
Kontributor Pinrang, Suddin Syamsuddin

Penulis

PAREPARE, KOMPAS.com - Kapolres Parepare AKBP Suprayitno menyatakan mutasi yang dilakukan pihaknya sudah sesuai prosedur institusi. Menurutnya, mutasi ini terkait dengan kepentingan organisasi, yakni untuk mengisi daerah lain yang masih kekurangan personel.

Suprayitno menyatakan, kalau melihat rasio personel Polres Parepare dengan jumlah penduduk adalah 1 bernading 200. Sementara di Enrekang, Tator, Mamuju Utara dan Luwu, personelnya hanya 250 orang; di Toraja jumlah polseknya hampir 30 lebih, namun jumlah peresonel hanya 400 orang lebih.

"Sehingga rata-rata rasionya (di daerah lain) 1:1000. Sedangkan di Parepare 1:200," ungkap Suprayitno di ruang kerjanya Rabu (19/9/2012) sore tadi.

Dengan mutasi 150 orang saja, lanjut kapolres, maka rasio jumlah personel di Polres Parepare masih di 1:350.

"Jadi mutasi ini bukan karena suka atau tidak suka, tapi karena kebutuhan organisasi. Jangan salah mengartikan. Apalagi saya sudah sampaikan kepada anggota, siapa yang merasa keberatan, silakan masuk di baruga," ujarnya.

"Ingat mutasi ini dilakukan untuk kepentingan organisasi dan beberapa polres, Enrekang, Matra, Toraja dan Luwu, jumlah personelnya sangat jauh dibanding Polres Parepare," lanjut kapolres.

Dia menegaskan, tidak semua personel yang dimutasi protes. "Tapi yang dimutasi tidak semuanya protes. Jadi pagi sampai sore kami tunggui siapa yang mau ngomong. Mutasi ini kita melihat kinerja," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com