Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

M Nuh: Film Cerita Tentang Kodok Lebih Baik

Kompas.com - 18/09/2012, 21:13 WIB
Kontributor Yogyakarta, Gandang Sajarwo

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh menilai film Innocence of Muslims yang telah melecehkan Nabi Muhammad SAW dan Islam, tidak kreatif dan merupakan karya orang yang kurang pekerjaan.

"Itu kan kurangan gawe, wong nggawe film sak arat-arat, nggawe opo ae akeh, crito tentang kodok ae iso. Lha opo nggawe crito film sing marai wong ngamok, lha ngapo. (Itu kan kurang kerjaan, membuat film banyak, membuat apa saja bisa, cerita tentang kodok saja bisa. Kenapa membuat film yang membuat orang marah, kenapa)," ujar Mohammad Nuh usai memberikan sambutan pertemuan ke-5 Asia Europe Meeting Culture Minister' Meeting (Asem CMM) di Hotel Hyatt Jogjakarta, Selasa (18/9/2012).

Nuh menilai, pembuat film itu tidak kreatif karena dampak negatif yang terjadi justru lebih banyak. "Itu kan justru enggak kreatif. Biayanya terlalu mahal, terutama biaya sosialnya," jelasnya.

Lebih lanjut, Mendiknas mengatakan, pembuat film tersebut tidak menghormati dan menghargai budaya orang lain, khususnya umat muslim. Tentang maraknya aksi demontrasi yang mengecam film tersebut, Nuh menilai sebagai reaksi yang wajar.

"Itu yang tadi saya sampaikan tentang pentingnya memahami, menghormati, dan saling menghargai. Siapapun kalau dihina, meskipun sebagian bisa menahan, tetapi lama kelamaan yang namanya orang banyak, terkadang tidak bisa terbendung luapan emosinya," jelasnya.

Aksi demontrasi hingga terjadi kericuhan di berbagai negara, menurut Nuh, merupakan reaksi dari aksi penghinaan tersebut.

"Kita tidak bisa melepaskan tanggung jawab suatu perbuatan yang kita lakukan. Ketika kegiatan itu sudah bisa diakses secara global, apa yang kita lakukan dalam negara ini punya dampak di negara lain. Sehingga tidak bisa bilang, ini kan film-fim saya sendiri dan buat saya sendiri, tapi begitu bisa diakses masyarakat secara global, tidak bisa hanya menggunakan ukuran hukum lokal, tetapi sudah global," lanjut Nuh.

Dia berharap agar tidak perlu mencontoh pembuatan film yang menimbulkan konflik sosial di masyarakat. "Nggak perlu lah cari kreativitas yang model-model begitu, cari model-model lain yang tidak menimbulkan konflik," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com