JAKARTA, KOMPAS.com — Terduga teroris M Yusuf Rizaldi alias Abu Toto menyerahkan diri ke Polsek Pangkalan Susu, Langkat, Sumatera Utara, Rabu (12/9/2012) pukul 13.30. Yusuf yang diduga terlibat dalam peristiwa ledakan di Beji, Depok, Jawa Barat, menyerahkan diri dengan diantar kedua orangtuanya.
"Informasinya orangtua ikut mengantar," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (13/9/2012).
Boy menjelaskan, Yusuf menyerahkan diri atas dorongan ayahnya, Hasan Muhammad, dan ibunya Mahani Isya. Orangtua Yusuf mengetahui anaknya menjadi buron dari maraknya pemberitaan di televisi.
"Atas dorongan orangtuanya yang berada di Langkat. Memberikan dorongan yang bersangkutan untuk menyerahkan diri kepada petugas," kata Boy.
Yusuf langung dimintai keterangan di Polres Langkat. Menurut Boy, dari hasil wawancara dengan Yusuf, diduga kuat ia adalah Yusuf yang terkait peristiwa ledakan di Beji, Depok. Yusuf pun akan dipertemukan dengan Muhammad Thorik di Jakarta.
"Jam 2 siang akan diberangkatkan menuju Jakarta," ujar Boy.
Seperti diberitakan sebelumnya, Yusuf dicari keberadaannya oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri. Ia merupakan pengontrak rumah petak di Jalan Nusantara, RT 04 RW 13, Beji, Depok, Jawa Barat, lokasi terjadinya ledakan pada Sabtu (8/9/2012) pukul 20.45 WIB. Rumah tersebut diduga sebagai sarang pembuat bom rakitan dan dijadikan kedok sebagai Yayasan Yatim Piatu Pondok Bidara, tempat rukyah dan bekam.
Densus 88 pun telah menggeledah kediaman Yusuf di Jalan Petojo Binatu 5, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (9/9/2012) sore. Saat penggeledahan, Yusuf tak berada di rumah. Ia tinggal di rumah itu bersama istrinya Siti Absoh yang kerap dipanggil Oco, serta dua putra kembarnya, Toriq dan Taufik, yang berumur sekitar dua tahun. Keluarga tersebut pun ikut diamankan kepolisian.
Berita terkait aksi teror dapat diikuti dalam topik "Teroris Solo", "Ledakan di Depok", Teroris di Bojong, dan "Bahan Peledak di Tambora".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.