Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Identitas Terduga Teroris Mr X Terungkap

Kompas.com - 12/09/2012, 21:20 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Identitas terduga teroris atau yang biasa dijuluki Mr X, yang meninggal pada Rabu (12/9/2012) sore di RS Polri, Jakarta, akhirnya terungkap. Mr X adalah Wahyu Ristanto alias Anwar yang menghuni rumah di Bojong Gede.

"Mr X, hasil identifikasi, adalah Wahyu Ristanto, pemuda asal Karanganyar, Jawa Tengah," ungkap Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal (Pol) Boy Rafli Amar melalui pesan singkat, Rabu malam.

Wahyu mengalami luka bakar serius, khususnya pada bagian wajah dan leher, sehingga pernapasannya pun terganggu. Luka bakar itu akibat peristiwa ledakan yang terjadi di sebuah rumah petak di Jalan Nusantara, RT 04 RW 13, Beji, Depok, Jawa Barat, Sabtu (8/9/2012) pukul 20.45. Wahyu pun sulit dikenali lagi.

Sejak itu, Wahyu tak sadarkan diri dan tidak mampu berbicara. Lengan kanannya juga telah diamputasi pada Senin (10/9/2012) malam karena hampir membusuk. Boy menjelaskan, sebelum meninggal, Wahyu mengalami trauma inhalasi atau trauma luka bakar yang disebabkan oleh udara panas yang mengenai mukosa saluran napas. Identitas Wahyu mulai terungkap dari penemukan kartu tanda penduduk (KTP) Wahyu saat olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi ledakan Depok.

Pada KTP tersebut tertulis Wahyu Ristanto warga Karanganyar, Jawa Tengah. Tim kepolisian pun langsung menelusuri alamat Wahyu di Karanganyar. Keluarga Wahyu diboyong ke Jakarta untuk melakukan tes DNA sebagai pembanding Wahyu. Identitas Wahyu pun terungkap dari keterangan beberapa keluarganya yang berada di Jakarta. Menurut pihak keluarga, Wahyu memiliki bekas jerawat di bagian alis mata kirinya.

"Di alis mata kirinya ada bekas jerawat yang tidak hilang," ungkap Boy.

Di samping itu, Wahyu diketahui bernama Anwar dari foto KTP yang diperlihatkan kepada Muhammad Thorik. Thorik pun mengenalnya sebagai Anwar. Thorik adalah terduga teroris yang menyerahkan diri ke Pos Polisi Jembatan Lima, Jakarta Barat, Minggu (9/9/2012) sore.

Thorik merupakan buron peracik bom di Tambora. Ia juga salah satu orang yang melarikan diri saat ledakan di Depok. Sebelumnya, dugaan Mr X sebagai Wahyu juga diperkuat dari keterangan Iqbal yang menyewakan rumah di Bojong Gede. Ia mengenalinya sebagai Anwar. Foto itu ditunjukkan pihak kepolisian kepadanya.

Menurut Iqbal, gambar pria itu sangat mirip dengan Anwar jika dilihat dari tubuh dan rambutnya. Anwar atau Wahyu adalah salah satu penghuni misterius yang rumahnya digerebek Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri (Densus 88 Antiteror Polri) di Kampung Warung Jambu, RT 03 RW 08, Desa Susukan, Bojong Gede, Bogor. Saat penggerebekan, rumah itu kosong.

Di lokasi kejadian, petugas menemukan berbagai bahan merakit bom. Penggerebekan itu berdasarkan keterangan Thorik. Selain menggerebek rumah itu, tim juga memboyong Arif Hidayat (31) yang diduga mengenal tiga pria misterius itu.

Di lokasi kejadian, petugas menemukan berbagai macam benda mencurigakan. Mengenai identitas Wahyu, kepolisian juga sempat salah menduga. Awalnya telah melakukan tes DNA terhadap anak Yusuf Rizaldi (41) alias Abu Toto yang sebelumnya diduga sebagai Mr X itu. Namun, hasil tes DNA negatif. Yusuf adalah pengontrak rumah petak di Jalan Nusantara Raya, Beji, Depok, Jawa Barat, lokasi ledakan, Sabtu malam.

Rumah tersebut diduga sebagai sarang pembuat bom rakitan dan disamarkan sebagai Yayasan Yatim Piatu Pondok Bidara, tempat rukyah dan bekam. Tim Densus 88 Antiteror Polri pun telah menggeledah kediaman Yusuf di Jalan Petojo Binatu 5, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (9/9/2012) sore.

Saat penggeledahan, Yusuf tak berada di rumah. Ia tinggal di rumah itu bersama istrinya, Siti Absoh, yang kerap dipanggil Oco, serta dua putra kembarnya, Toriq dan Taufik, yang berumur sekitar dua tahun. Keluarga tersebut pun ikut diamankan kepolisian. Yusuf pun saat ini masuk daftar pencarian orang.

Berita terkait aksi teror dapat diikuti dalam topik "Teroris Solo", "Ledakan di Depok", dan "Bahan Peledak di Tambora".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

    Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

    Nasional
    Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

    Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

    Nasional
    2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

    2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

    Nasional
    Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

    Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

    [POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

    Nasional
    Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

    Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

    Nasional
    Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

    Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

    Nasional
    Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

    Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

    Nasional
    Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

    Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

    Nasional
    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

    Nasional
    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

    Nasional
    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

    Nasional
    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

    Nasional
    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com