JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan anggota Panitia Khusus (Pansus) Kasus Bank Century Muhammad Misbakhun menduga rapat terbatas yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai penanganan krisis global menjurus pada dana talangan atau bail out bank bermasalah. Pasalnya, sekitar seminggu setelah rapat yang dilangsungkan pada tanggal 9 Oktober 2008 silam itu, Gubernur Bank Indonesia (saat itu) Boediono menyambangi Antasari Azhar untuk membicarakan dana talangan Bank Indover.
"Rapat yang dilakukan saat itu memberikan informasi penting walaupun presiden tidak pernah ada kalimat soal bail out bank century. Tapi di situ justru terlihat paling tidak pada rapat menangani krisis tersebut bisa menjadi tanda sebuah rencana bail out," ujar Misbakhun yang juga politisi PKS di gedung DPR, Jakarta, Rabu (12/9/2012).
Misbakhun menjelaskan, rencana bail out itu memang tidak terjadi pada Bank Century namun Bank Indover. Namun sebelum Century dikabarkan menerima bail out, DPR telah terlebih dahulu menolak soal bail out Indover. Meskipun Bank Century tidak pernah disebut di dalam rapat, lanjutnya, tetapi fakta yang ada adalah bail out justru diberikan kepada bank Century, bukan bank Indover.
Setelah ditolaknya rencana bail out terhadap Indover, maka tidak terdengar sama sakali rencana bail out pada sekitar Oktober. Dia menyatakan, berdasarkan fakta, ada bail out untuk Bank Century pada Novemeber 2008, dan baru diketahui DPR pada Maret 2009.
"Arti dari itu semua yang direncanakan menerima bail out bukan Indover seperti yang diungkap Pak Antasari tapi faktanya adalah Century," ujarnya.
Dia mengungkapkan, hal tersebut telah menjadi bukti buat adanya hal yang ditutupi pada kasus Century. Adanya rekaman ada dalam rapat, terangnya, sangat dibutuhkan agar publik mengetahui dengan jelas mengenai hal yang sebenarnya terjadi dalam rapat itu. Hal itu, penting dalam menyelaraskan keterangan Antasari pada hari ini dengan rekaman suara yang didapatkan dari Istana.
Berita terkait keterangan Antasari di Timwas Century dapat diikuti dalam topik "Timwas Panggil JK dan Antasari"
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.