Jakarta, Kompas -
”Sudah ada konfirmasi, keduanya akan hadir,” kata anggota Timwas DPR, Hendrawan Supratikno, Selasa (11/9) di Jakarta.
Timwas DPR memanggil Antasari terkait pernyataannya menghadiri rapat terbatas yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 9 Oktober 2008. Di rapat itu, Presiden memaparkan krisis ekonomi di Amerika Serikat serta bagaimana Indonesia dapat mengantisipasinya dari sisi ekonomi dan hukum. Kalla yang saat itu menjadi wakil presiden tidak ada dalam rapat. ”Kami tertarik setelah melihat reaksi Presiden yang menyatakan, rapat tidak membahas Century,” tutur Hendrawan.
Pada 6 Oktober 2008, ada usulan agar pemerintah menjamin semua simpanan di bank. Namun, Kalla menolak usulan itu. Pada 13 Oktober 2008,
Timwas DPR memutuskan meminta penjelasan Kalla karena dari 13 pertemuan yang digelar pemerintah untuk mengantisipasi krisis ekonomi, Kalla hanya dua kali diundang. Salah satu pertemuan yang dihadiri Kalla, yakni pada 20 November 2008. Seusai rapat, dinyatakan kondisi ekonomi nasional cukup mantap. Saat itu Presiden berada di AS.
Bambang Soesatyo, anggota Timwas dari Fraksi Partai Golkar, menyatakan, setelah mendengarkan penjelasan Kalla dan Antasari, Timwas berencana meminta penjelasan perkembangan pengusutan kasus Bank Century dari KPK.
Idrus Marham, mantan Ketua Panitia Khusus DPR untuk Kasus Bank Century, menilai, langkah memanggil Antasari dan Kalla akan memunculkan kembali nuansa politik kasus Bank Century. Padahal, yang seharusnya dilakukan adalah mengawal penyelesaian hukumnya.