Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDIP Larang Sementara Anggotanya Kunker ke LN

Kompas.com - 11/09/2012, 17:37 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menyetujui penghentian sementara (moratorium) kunjungan kerja para wakil rakyat sebagai akibat dari adanya wakil rakyat yang berwisata saat kunjungan kerja di Denmark dan Turki membahas RUU PMI. Sebab itu, PDIP meminta para anggota dewan di bawah naungannya untuk tidak perlu ikut serta kunjungan kerja ke luar negeri yang dirasa tidak perlu. Moratorium tersebut berlaku hingga PDIP telah benar-benar introspeksi dan retrospeksi diri.

"Teman-teman PDIP di DPR tidak perlu ikut serta kunjungan kerja ke luar negeri kalau itu tidak benar-benar perlu. Suara rakyat yang menolak kunjungan kerja diterima oleh kami (PDIP) sebagai introspeksi diri. Pelarangan kunjungan kerja itu berlaku hingga kami sudah benar-benar introspeksi,"ujar ketua Fraksi PDIP Puan Maharani di gedung DPR, Jakarta, Selasa (11/9/2012).

Puan menjelaskan, anggota dewan PDIP tetap diperbolehkan muhibah dan pertukaran antar parlemen. Tapi, jika hal tersebut menyangkut kunjungan kerja maka PDIP tidak mengizinkannya. Puan menegaskan, yang PDIP putuskan adalah bentuk introspeksi dan retrospeksi partai sebagai akibat dari semangat penghematan anggaran.

"Di luar itu, mitra terkait (pemerintah) juga harus diawasi kalau sedang kunjungan kerja di luar negeri. Pemerintah harus sama-sama mengedepankan efisiensi anggaran," tambahnya.

Puan menyoroti pengeluaran pemerintah dalam kunjungan kerja memang lebih besar dari para wakil rakyat. Namun, intinya, segala pihak harus mengedepankan konsistensi dalam menghemat anggaran agar dapat terserap dengan baik untuk kesejahteraan rakyat. Meskipun demikian, Puan meminta para anggota dewan dari PDIP untuk dapat melakukan pengawasan anggaran dan hasil kunjungan kerja pemerintah yang besar tersebut.

Hal senada diungkapkan Ismayanti, anggota badan anggaran (Banggar) dari fraksi PDIP. Dia menyatakan bahwa fraksi PDIP sudah menyampaikan kepada pemerintah untuk efisien dalam merencanakan anggaran kunjungan kerja. Menurutnya, perjalanan dinas yang menghamburkan anggaran harus dieliminir.

Pemerintah, lanjut Ismayanti, harus melakukan introspeksi diri seperti yang sedang dilakukan PDIP dalam menyikapi kunjungan kerja para wakil rakyat. "Pemerintah jangan hanya bilang kekurangan fasilitas tapi menghamburkan duit dengan melakukan kunjungan kerja juga. Kami minta kunjungan kerja pemerintah untuk di-breakdown biar semua komisi paham. Harus ada pembelajaran diri. Semua layak untuk introspeksi," ujar Ismayanti.

Seperti diberitakan sebelumnya, kunjungan kerja anggota Baleg ke Denmark dan Turki ini memang mendapatkan sorotan sejak awal keberangkatan. Agenda kunjungan untuk mengkaji logo Palang Merah dinilai bisa dilakukan tanpa harus melakukan kunjungan kerja. Anggaran yang dihabiskan mencapai Rp 1,3 miliar, berdasarkan data yang dirilis Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), dengan rincian alokasi anggaran ke Denmark sebesar Rp 666 juta dan alokasi ke Turki sebesar Rp 636 juta.

Selain itu, di tengah kunjungan kerjanya, beredar pula foto serombongan pria berbaju batik yang diduga anggota DPR tengah mengikuti "Canal Tour" di Kopenhagen , Denmark. Kompas.com menerima foto itu melalui surat elektronik dari seorang pembaca, warga negara Indonesia, yang tengah berada di Denmark. Menurut pembaca yang minta tak disebut namanya itu, foto tersebut diambil pada tanggal 5 September 2012. Ia meminta Kompas.com untuk mengonfirmasi kebenaran bahwa orang-orang dalam foto itu adalah anggota DPR.

Pengamatan Kompas.com, berdasarkan foto yang dikirimkannya, pria berkumis memakai kacamata yang duduk di tengah rombongan mirip Djamal Aziz dari Fraksi Partai Hanura. Sementara pria berkaca mata hitam (duduk di pinggir) yang tengah menghadap pria berbatik biru mirip Dimyati Natakusuma dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan. Selain itu, pria yang duduk di jajaran paling depan dan tengah menengok ke belakang (berbatik coklat) mirip Bochori Yusuf dari Fraksi Partai keadilan Sejahtera. Ketiga nama di atas masuk dalam daftar anggota Baleg yang bertolak ke Denmark.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi di Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Kasus yang Jerat Suami Sandra Dewi Timbulkan Kerugian Rp 271 Triliun, Bagaimana Hitungannya?

Nasional
Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Menkes Minta Warga Tak Panik DBD Meningkat, Kapasitas RS Masih Cukup

Nasional
Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Kursi Demokrat di DPR Turun, AHY: Situasi di Pemilu 2024 Tidak Mudah

Nasional
Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Serba-serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

Nasional
Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

Nasional
Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

Nasional
Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

Nasional
Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com