Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebagian Teroris Mulai Frustrasi

Kompas.com - 10/09/2012, 23:33 WIB
Ilham Khoiri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ledakan bom saat dirakit di Tambora, Jakarta; dan Depok, Jawa Barat; baru-baru ini memperlihatkan, sebagian kelompok teroris kian frustrasi sehingga berbuat ceroboh.

"Ada frustrasi politik yang sudah sampai ke ubun-ubun di kalangan sebagian teroris muda. Mereka mengidam-idamkan sistem politik dan hukum syariah dalam negara Islam. Sementara itu, perjalanan politik Indonesia justru semakin sekuler," kata peneliti terorisme dari Universitas Malikussaleh, Aceh, Al Chaedar, di Jakarta, Senin (10/9/2012).

Kegiatan kelompok-kelompok baru teroris itu juga semakin terdesak oleh operasi Detasemen Khusus atau Densus 88 yang getol beberapa tahun belakangan. Semua kelompok sel-sel baru sudah terpetakan oleh aparat keamanan bak dalam akuarium. Mereka menjadi sulit bergerak dan semakin frustrasi.

Sebagaimana diberitakan, dua bom meledak di Tambora, Jakarta Barat; dan di Kukusan, Depok, Jawa Barat; pekan lalu. Ledakan itu diduga terkait kegiatan kelompok teroris muda yang sedang merakit bom dan gagal.

Al Chaedar memperkirakan, para terduga kelompok teroris yang terlibat dalam kasus ledakan bom di Tambora dan Depok termasuk generasi baru sempalan dari salah satu faksi Darul Islam (DI).

Mereka memang dilatih untuk membuat bom dengan rencana untuk diledakkan pada target-target yang ditentukan. Namun, rencana itu gagal karena bom meledak saat masih dalam proses uji coba.

"Mereka frustrasi karena arah politik Indonesia semakin demokratis dan sekuler. Padahal, mereka mencita-citakan negara Islam. Mereka tak sabar untuk melancarkan serangan sehingga terjadilah ledakan bom saat diracik," katanya.

Untuk mengantisipasi serangan terorisme, pemerintah saat ini perlu melakukan tindakan yang tepat. "Jika sudah mengancam masyarakat, apalagi dengan bom, mereka sudah tak bisa ditoleransi. Harus ditindak tegas," katanya.

Meski demikian, pemerintah juga perlu terus menyempurnakan pendekatan deradikalisasi, terutama yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Program deradikalisasi perlu ditujukan pada sasaran yang tepat, yaitu kaum muda radikal yang berpotensi menjadi teroris.

"Mereka harus didekati, diajak dialog, dan disadarkan untuk menjauhi jalan kekerasan," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Tepuk Tangan Bergema

    KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Tepuk Tangan Bergema

    Nasional
    Singgung Persoalan Kesehatan, Jokowi: Kematian Akibat Stroke Capai 330 Ribu

    Singgung Persoalan Kesehatan, Jokowi: Kematian Akibat Stroke Capai 330 Ribu

    Nasional
    Terima Kunjungan Menlu Singapura, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Maritim

    Terima Kunjungan Menlu Singapura, Prabowo Bahas Kerja Sama Pertahanan dan Maritim

    Nasional
    KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

    KPU Resmi Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden dan Wapres Terpilih 2024-2029

    Nasional
    PKS Datangi Markas Nasdem dan PKB Usai Penetapan KPU, Salam Perpisahan?

    PKS Datangi Markas Nasdem dan PKB Usai Penetapan KPU, Salam Perpisahan?

    Nasional
    Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

    Jokowi Tegaskan Tak Bentuk Tim Transisi untuk Prabowo-Gibran

    Nasional
    AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward”, Pilkada di Depan Mata

    AHY: Mari “Move On” dan “Move Forward”, Pilkada di Depan Mata

    Nasional
    Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

    Cak Imin: Sebetulnya PKB Masih Ingin Hak Angket DPR

    Nasional
    Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

    Pesan Jokowi untuk Prabowo-Gibran: Persiapkan Diri, Setelah Pelantikan Langsung Kerja ...

    Nasional
    Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

    Ganjar-Mahfud dan Puan Maharani Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

    Titiek Soeharto-Didiet Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

    Nasional
    PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

    PKS Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran: Kita Ucapkan Selamat Bertugas

    Nasional
    Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

    Disebut Sudah Bukan Kader PDI-P Lagi, Jokowi: Ya Terima Kasih

    Nasional
    Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

    Soal Kabinet, AHY: Jangan Bebankan Pak Prabowo dengan Tuntutan Berlebihan

    Nasional
    Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

    Jelang Ditetapkan sebagai Presiden Terpilih, Prabowo: Rakyat Menuntut Pimpinan Politik Kerja Sama

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com