JAKARTA, KOMPAS.com - Detasemen Khusus 88 Antiteror juga memeriksa saudara atau keluarga Firman di Tasikmalaya, Jawa Barat. Firman merupakan terduga teroris Solo yang ditangkap tim Densus 88 di Depok, Jawa Barat, Rabu (5/9/2012) lalu.
"Saudaranya sedang dimintai keterangan di Polres Tasikmalaya," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Anang Iskandar melalui pesan singkat kepada wartawan, Jumat (7/9/2012) malam.
Selain itu, tim Densus 88 juga telah menggeledah rumah saudara Firman di Tasikmalaya sekitar pukul 16.30. Firman diketahui menitipkan sejumlah barang pada keluarganya itu. Namun, belum ada penjelasan terkait barang bukti yang telah disita tersebut. "BB (barang bukti) diamankan oleh tim," ujar Anang.
Polisi menyatakan telah mengikuti jejak Firman sebelum menangkapnya ditangkap tanpa perlawanan di rumah saudara Firman di Jalan Raya Kalimulya, Perumahan Anyelir 2, Depok. Sebelum ke Depok, Firman diketahui telah menyambangi Bandung dan Tasikmalaya. Ia diduga ingin bersembunyi dari polisi.
Firman baru tiba di Depok pada Selasa malam hari dan Densus 88 menggerebeknya sekitar pukul 05.30 keesokan harinya. Dalam penangkapan tersebut, polisi menyita sebuah laptop dan handphone.
Firman diduga kuat terlibat dalam tiga aksi teror di Solo, Jawa Tengah, selama Agustus 2012. Serangan pertama berupa aksi penembakan di Pospam Simpang Gemblengan, Jumat (17/8/2012). Aksi kedua berlangsung di Bundaran Gladak, Jalan Jenderal Sudirman, Sabtu (18/8/2012). Pada kejadian tersebut, dua polisi terluka.
Serangan berikutnya terjadi di Pos Polisi Singosaren, Jalan Rajiman Serengan, Solo, Kamis (30/8/2012), yang menewaskan seorang anggota kepolisian Bripka Dwi Data Subekti. Hal itu dilakukannya bersama Farhan dan Muchsin, yang tewas dalam baku tembak dengan Densus 88 di Jalan Veteran, Solo Jumat (31/8/2012) malam. Selain Firman, anggota Densus 88 juga membekuk Bayu di Karanganyar, Jawa Tengah, pada Jumat malam itu.
Firman berperan memboncengkan Farhan dalam aksi penembakan di pos pengamanan Lebaran dan Pos Polisi Singosaren. Saat ini polisi tengah mencari pelaku lain dalam aksi teror tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.