Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI Terima Laporan Korps Kenaikan Pangkat 14 Pati TNI

Kompas.com - 05/09/2012, 18:32 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima Tentara Nasional Indonesia, Laksamana TNI Agus Suhartono menerima Laporan Korps Kenaikan Pangkat 14 Perwira Tinggi (Pati) TNI.

Penaikan pangkat itu dilangsungkan kepada Pati TNI Angkatan Darat 7 orang, TNI Angkatan Laut 2 orang dan TNI Angkatan Udara 5 orang yang bertempat di Ruang Hening Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (5/9/2012).

Dalam keterangan pers dari Pusat Penerangan TNI yang diterima KOMPAS.com, Panglima TNI dalam amanatnya mengatakan, kenaikan pangkat perlu dimaknai sebagai peningkatan amanah dan tugas yang harus ditunaikan melalui prestasi yang lebih baik, lebih produktif serta lebih dapat dipertanggung jawabkan kepada organisasi dan Negara.

TNI sebagai institusi Negara berada pada lingkaran dinamika kehidupan nasional, yang melingkupi tugas Operasi Militer Perang (OMP) dan Operasi Militer Selain Perang (OMSP).

Oleh karena itu, TNI harus senantiasa siap siaga melaksanakan tugas penanganan konflik yang terjadi di wilayah nusantara.

Mengenai kaitannya, Panglima TNI menyatakan anggota TNI agar terus membangun soliditas dan solidaritas, serta kemampuan satuan dan personel guna menjaga dan memelihara kesiap-siagaan, serta kewaspadaan terhadap perkembangan sosial yang terjadi di masyarakat.

Selain itu, bagi satuan TNI terkait, sususan data base titi-titik konflik untuk kepentingan pelaksanaan tugas di seluruh wilayah nusantara dan buat pendalaman terhadap potensi konflik yang mungkin timbul, baik dari aspek sejarah konflik, pihak yang terlibat dan faktor-faktor yang melahirkkan konflik, seiring dengan menguatnya gerakan radikal yang mengemuka beberapa waktu belakangan ini.

Sedangkan mengenai kasus Sampang dan Solo, Panglima TNI menyatakan agar hal tersebut menjadi pembelajaran dalam meningkatkan kepekaan terhadap perkembangan lingkungan yang terjadi untuk kemudian ditindaklanjuti sesuai saluran dan ketentuan yang berlaku.

"Dalam mengambil langkah antisipatif, hendaknya anggota TNI tetap bersikap netral dan tegas, khususnya terhadap aksi anarkisme maupun premanisme yang dapat mengganggu stabilitas keamanan nasional ditengah keberagaman budaya, bangsa dan agama yang dilakukan oleh kelompok oportunis radikal, baik dari dalam negeri, maupun dari luar Negeri," kata Agus, Rabu (5/9/2012).

Adapun para Pati TNI yang melaporkan kenaikan pangkat, dari TNI Angkatan Darat yaitu Mayjen TNI Mohamad Nasir (Danpussenif Kodiklat TNI AD), Mayjen TNI Abdul Chasib (Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Strategi Lemhannas RI), Mayjen TNI M. Nasir Majid (Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Ketahanan Nasional Lemhannas RI), Mayjen TNI Syafril Mahyudin (Tenaga Ahli Pengajar Bidang Ilpengtek Lemhannas RI), Mayjen TNI Hartind Asrin (Staf Ahli Bidang Keamanan Kemhan RI), Brigjen TNI Benny Indra Pujihastono (Waaspam Kasad), dan Brigjen TNI George Elnadus Supit (Waasops Kasad).

Untuk TNI Angkatan Laut yakni Letjen TNI (Mar) Muhammad Alfan Baharudin (Kabasarnas) dan Mayjen TNI Chaidier Patonnory (Tenaga Ahli Pengkaji Bidang Wasantara Lemhannas RI).

Sedangkan dari TNI Angkatan Udara yaitu Marsda TNI Suroso (Pa Sahli Tk. III Bid. Ekkudag Panglima TNI), Marsda TNI B. John D. Sembiring, S.E. (Pa Sahli Tk. III Bid Jahrit Panglima TNI), Marsda TNI Agus Ruchyan Barnas (Deputi Bid. Koordinasi Komunikasi Informasi dan Aparatur Kemenko Polhukam RI), Marsma TNI Zainal Arifin Hs. (Pa Sahli Tk. II Kawasan Aspas Bid. Hubint Panglima TNI) dan Marsma TNI Yadi Indrayadi (Asisten Deputi Koordinasi Strategi Politik Luar Negeri Kemenko Polhukam RI).

Terakhir Panglima TNI menyarankan agar hendaknya seluruh jajaran TNI senantiasa merapatkan barisan dan solid dalam satu fungsi komando sebagai wujud pengabdian kepada negara dan bangsa dimana TNI merupakan benteng terakhir tetap tegaknya negeri bernama Indonesia.

Acara pelaporan korps kenaikan pangkat tersebut, antara lain dihadiri oleh para Kepala Staf Angkatan, Kasum TNI, para Asisten Panglima TNI, Wakapuspen TNI serta segenap Perwira Tinggi di lingkungan TNI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Serangan Balik KPU dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK...

Nasional
Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Soal Flu Singapura, Menkes: Ada Varian Baru Tapi Tidak Mematikan Seperti Flu Burung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com