Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usulan Kapolri Tak Baik bagi Integrasi Bangsa

Kompas.com - 04/09/2012, 08:31 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gagasan untuk merelokasi kelompok minoritas keagamaan ke suatu tempat tersendiri dinilai tidak baik bagi masa depan integrasi bangsa meskipun untuk tujuan keamanan. Gagasan itu bisa mengarah pada terjadinya segregasi.

"Ini sangat buruk. Masa di negara Pancasila yang berwatak toleran dan egalitarian sampai ada politik relokasi yang bersifat segregasi sosial budaya?" kata Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Hadjriyanto Y Thohari ketika dihubungi, Selasa (4/9/2012).

Hal itu dikatakan Hadjriyanto ketika dimintai tanggapan pernyataan Kepala Polri Jenderal (Pol) Timur Pradopo ketika rapat kerja dengan Komisi III DPR. Menurut Kapolri, sebaiknya kelompok minoritas Syiah direlokasi dari Desa Karang Gayam, Sampang, Madura, untuk menghentikan konflik.

Bahkan, Kapolri ragu hasil kunjungan Komisi III ke Sampang bahwa kelompok Syiah menolak direlokasi. Menurut Kapolri, ada pihak-pihak yang ingin agar konflik terus berlanjut di Sampang.

Hadjriyanto mengatakan, yang perlu dilakukan pemerintah, khususnya aparat kepolisian, yakni mencegah agar penyerangan tersebut tidak kembali terjadi. Sesuai amanat UUD 1945, kepolisian harus bertindak tegas untuk melindungi segenap bangsa Indonesia.

Hadjriyanto menilai Kapolri hanya melihat dari perspektif keamanan semata. Padahal, kata dia, tidak hanya soal keamanan, tetapi juga terkandung integrasi bangsa yang tidak mengenal dikotomi mayoritas dan minoritas.

"Kepolisian harus diberitahu perspektif ini. Urusan Sampang adalah urusan yang sangat fundamental sebagai negara berdasarkan Pancasila yang bercirikan Bhinneka Tunggal Ika. Masyarakat Sampang harus menerima Bhinneka Tunggal Ika ini," pungkas Hadjriyanto.

Seperti diberitakan, sekitar 250 orang dari kelompok Syiah diungsikan ke gelanggang olahraga di Sampang setelah permukiman mereka dibakar oleh massa. Belum ada kepastian mengenai lokasi tempat tinggal mereka selanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

    Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

    Nasional
    Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

    Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

    Nasional
    Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

    Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

    Nasional
    Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

    Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

    Nasional
    Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

    Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

    Nasional
    Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

    Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

    Nasional
    Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

    Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

    Nasional
    Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

    Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

    Nasional
    2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

    2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

    Nasional
    Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

    Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

    [POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

    Nasional
    Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

    Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

    Nasional
    Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

    Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

    Nasional
    Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

    Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com