JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) tak lama setelah baku tembak terjadi di Jalan Veteran, Solo, Jawa Tengah pada Jumat (31/8/2012). Dari lokasi kejadian, polisi berhasil menyita satu pucuk pistol dari terduga teroris yang disergap tim elit tersebut.
"Barang bukti yang disita yakni 1 pucuk pistol Pietro Bareta made in Italy di sisi sebelah bertuliskan PNP property Philipines National Police," ujar Kepala Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Anang Iskandar, Sabtu (1/9/2012) dalam pesan singkatnya kepada wartawan.
Selain pistol, aparat kepolisian juga menyita 3 buah megazen, 43 peluru kaliber 9 mm Merek Luger, dan 9 holopoint CBC 9 MM. Anang menegaskan bahwa terduga teroris ini terkait dengan aksi teror yang terjadi di Solo beberapa hari ini.
"Telah dilakukan penangkapan pelaku teror penembakan anggota dan pelemparan granat di wilayah Surakarta tadi malam," ujar Anang.
Ia menuturkan, peristiwa penyergapan dilakukan pada pukul 21.30 WIB. Saat itu sempat terjadi baku tembak antara pelaku teror dengan anggota Satgassus Densus 88 di Jalan Veteran, Solo, Jawa Tengah di samping Lotte Mart. Baku tembak bermula dari perlawanan yang dilakukan terduga teroris saat Densus menyergap di tengah jalan.
"Ada pergumulan dan tersangka mencabut senjata api lalu menembak anggota Bripda Suherman. Dari baku tembak ini juga mengakibatkan 2 tersangka meninggal dunia yakni Farhan dan Mukhsin," kata Anang.
Bripda Suherman gugur dalam tugas sesampainya di Rumah Sakit. Jenazah Bripda Suherman nantinya akan langsung diterbangkan ke kampung halamannya di Pinrang, Sulawesi Selatan. Sementara, dua jenazah terduga teroris akan dibawa ke RS Polri Kramat Jati usai dilakukan otopsi di RS Bhayangkara Yogyakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.