Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/08/2012, 19:40 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai salah satu upaya menghemat subsidi bahan bakar minyak (BBM), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengharapkan industri otomotif tidak mengimpor mobil-mobil yang boros energi.

"Jangan mengimpor mobil-mobil yang boros energi. Jangan jadikan Indonesia ini tempat teknologi yang murahan, kita ingin yang hi-tech," kata Hatta di Balai Sidang Jakarta, Kamis (30/8/2012).

Dia mengatakan, untuk menekan subsidi BBM tahun 2013 yang dianggarkan Pemerintah hampir mencapai Rp 200 triliun, konversi dari BBM ke gas akan terus dijalankan. Infrastruktur untuk konversi tersebut harus dibangun secepatnya. Langkah kedua adalah membatasi konsumsi BBM bersubsidi.

Selain itu, Hatta pun meminta kepada pihak industri otomotif untuk tidak mengimpor mobil-mobil yang tak menggunakan bahan bakar secara efisien. Dia menegaskan, selama masyarakat Indonesia menggunakan bahan bakar yang beroktan rendah, maka teknologi otomotif yang masuk beroktan rendah pula. Padahal, kata Hatta, di negara lain, sudah jarang yang menggunakan bahan bakar dengan oktan di bawah 90.

"Apa mau udara Indonesia tercemar terus? Maka masyarakat harus berteriak tidak mau menggunakan oktan number rendah," simpul dia.

Dalam pidato RAPBN tahun 2013 di DPR beberapa waktu lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan, anggaran belanja nonkementerian dan lembaga sebesar Rp 591,6 triliun akan dialokasikan antara lain untuk belanja subsidi Rp 316,1 triliun, pembayaran bunga utang Rp 113,2 triliun, dan belanja lain-lain Rp 162,3 triliun.

Anggaran subsidi itu naik Rp 48 triliun, atau sekitar 18 persen, dari beban anggaran subsidi, termasuk cadangan anggaran subsidi energi Rp 23 triliun, sementara dalam APBN-Perubahan 2012 sebesar Rp 268,1 triliun. Anggaran sebesar itu dialokasikan untuk subsidi BBM jenis tertentu, LPG tabung 3 kilogram dan LGV sebesar Rp 193,8 triliun, subsidi listrik Rp 80,9 triliun, dan subsidi non-energi Rp 41,4 triliun.

Menteri ESDM Jero Wacik pun berpendapat bahwa Pemerintah akan segera mengurangi subsidi BBM mulai tahun depan. Imbasnya, Pemerintah berpeluang menaikkan harga BBM.

"Logikanya memang seperti itu. Tapi, itu masih dipikirkan. Ini bukan keputusan, sebab harus dibicarakan dengan DPR," kata Jero di Gedung DPR beberapa waktu lalu.

Kendati demikian, Jero sebenarnya juga mengusulkan untuk menaikkan harga BBM, jika anggaran subsidi BBM untuk rakyat diturunkan.

"Itu masuk salah satu opsi, tapi bukan salah satu keputusan," tambahnya.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com