Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/08/2012, 15:18 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menegaskan bahwa Pemerintah belum mengetahui seperti apa harga bahan bakar minyak (BBM) ke depan. "Kita tidak tahu seperti apa harga BBM ke depan," tegas Hatta, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (23/8/2012).

Hatta menjelaskan, kebijakan Pemerintah terhadap harga BBM akan tergantung pada harga minyak mentah. Di mana pergerakan harga minyak ini akan dipengaruhi oleh faktor geopolitik. Disebutkan dia, faktor geopolitik pasti mempengaruhi permintaan dan penawaran minyak. Misalnya saja, bila minyak Iran diembargo maka sekitar 3 juta minyak negara di kawasan Timur Tengah tersebut tidak bisa diekspor.

"Itu akan mengurangi pasokan dan akan mengenjot harga yang tinggi," kata Hatta.

Bila harga minyak mentah menjadi sangat tinggi, maka Pemerintah tentunya akan berpikir untuk menyelamatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), misalnya dengan menaikkan harga BBM. "Saya tidak mau mengatakan 'Kita tidak akan pernah menaikkan harga BBM' atau katakanlah 'Kita mau menaikkan harga BBM.' Kita tidak mau berspekulasi seperti itu karena faktor dari harga crude ini sangat dipengaruhi," tandas Hatta.

Sebelumnya Menteri Energi dan Sumber Daya dan Mineral, Jero Wacik mengatakan, Pemerintah akan segera mengurangi subsidi BBM mulai tahun depan. Imbasnya, pemerintah berpeluang menaikkan harga BBM. "Logikanya memang seperti itu. Tapi, itu masih dipikirkan. Ini bukan keputusan, sebab harus dibicarakan dengan DPR," kata Jero ditemui selepas acara Rapat Nota Keuangan Presiden di Gedung DPR MPR Jakarta, Kamis (16/7/2012).

Kendati demikian, Jero sebenarnya juga mengusulkan untuk menaikkan harga BBM, jika anggaran subsidi BBM untuk rakyat diturunkan. "Itu masuk salah satu opsi, tapi bukan salah satu keputusan," tambahnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com