Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Jamin Pengadilan Tipikor Bebas Masalah

Kompas.com - 22/08/2012, 08:42 WIB
Susana Rita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gagasan agar Mahkamah Agung (MA) menyeleksi ulang 186 hakim ad hoc tindak pidana korupsi (tipikor) yang sudah ada dinilai tidak menjamin bebasnya Pengadilan Tipikor dari hakim bermasalah. Persoalan yang membelit di Pengadilan Tipikor saat ini adalah masalah integritas hakimnya dan lingkungan kerja yang dipenuhi dengan koruptor yang bergentayangan di pengadilan.

"Bisa saja dilakukan reseleksi (terhadap hakim ad hoc tipikor—red). Tapi apakah itu bisa menjamin?" tanya Juru Bicara MA Djoko Sarwoko, kepada Kompas, kemarin.

Sebelumnya, dosen Fakultas Hukum Universitas Andalas Feri Amsari mengusulkan agar MA menggandeng Komisi Yudisial dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengadakan seleksi ulang terhadap hakim-hakim ad hoc yang sudah ada. Hal ini dimaksudkan untuk membersihkan 33 Pengadilan Tipikor di daerah dari hakim yang tidak berintegritas dan tidak memiliki semangat antikorupsi. Desakan ini muncul setelah peristiwa tangkap tangan Kartini Marpaung dan Heru Kisbandono oleh KPK pada 17 Agustus lalu.

Menurut Djoko, lingkungan kerja serta faktor integritaslah yang membuat munculnya kasus korupsi di pengadilan. Lingkungan kerja yang dimaksud adalah lingkungan dimana banyak koruptor yang mencoba mempengaruhi kinerja para penegak hukum mulai dari jaksa maupun hakim.

Djoko memiliki pendapat tersendiri mengenai hal ini. Selama rekrutmen partai politik tidak bagus, korupsi akan terus merajalela. Pasalnya, apabila terdapat kasus korupsi yang menyangkut kader partai politik, maka partainya pun ikut "mengurus".

"Ini sangat mempengaruhi aparat penegak hukum. Memang penegak hukum tidak punya utang apa-apa kepada mereka, tetapi yang namanya manusia kan bisa terpengaruh," ujarnya.

Ia bahkan curiga terdapat pihak-pihak yang sengaja ingin menggagalkan Pengadilan Tipikor yang sudah terbentuk di tiap ibukota provinsi. Ditanya siapa yang dengan sengaja menggagalkan, Djoko tidak bersedia mengungkapkan.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

Nasional
Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Nasional
Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Nasional
Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Nasional
Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Nasional
Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Nasional
Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Nasional
Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Nasional
Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Nasional
KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

Nasional
Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Nasional
Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Nasional
Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com