Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kementerian Hukum dan HAM seperti Jilat Ludahnya Sendiri

Kompas.com - 20/08/2012, 10:55 WIB
Suhartono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Remisi empat bulan yang diberikan kepada narapidana kasus pajak Gayus Tambunan baru-baru ini dinilai oleh DPR seolah-olah Kementerian Hukum dan HAM yang dipimpin Amir Syamsuddin dan Denny Indrayana seperti menjilat ludahnya sendiri.

"Kalau kali ini Kemenhuk dan HAM kembali mengobral remisi, Amir dan Denny seperti menjilat ludahnya sendiri. Publik tentu ingat bagaimana Denny berapi-api sesumbar akan memberikan nyawanya agar terpidana korupsi tidak memperoleh remisi," begitu komentar anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo di Jakarta, Senin (20/8/2012) pagi ini.

Menurut Bambang, langkah Kemenhuk dan HAM membebaskan dan memberi remisi bagi terpidana korupsi menjadi bukti yang mengonfirmasi bahwa pengetatan remisi yang pernah dilakukan Denny Indrayana memang untuk menjegal atau menghalangi bebasnya Paskah Suzeta dan lain-lain dari Lembaga Pemasyarakatan (LP) Cipinang.

"Hubungan DPR, khususnya Komisi III, dengan Menhuk dan HAM Amir Syamsuddin sempat memburuk akibat pemaksaan kehendak oleh Denny Indrayana yang dinilai DPR melanggar undang-undang," tambahnya.

Bambang mengatakan, upaya Denny menghalangi remisi akhirnya gagal setelah mantan Menteri Hukum dan HAM, yang juga mantan Menteri Sekretaris Negara Yusril Ihza Mahendra, menggugat secara hukum penghambatan itu.

"Yang bisa dilakukan Kemenhuk dan HAM sekarang tak ada lagi, kecuali menjilat ludahnya sendiri dan UU-nya diperbaiki oleh pemerintah sendiri untuk memperbaiki aturan remisi," jelas Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

Nasional
Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

Nasional
KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

KPU Batasi 600 Pemilih Tiap TPS untuk Pilkada 2024

Nasional
Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Dianggap Sudah Bukan Kader PDI-P, Jokowi Disebut Dekat dengan Golkar

Nasional
PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

PDI-P Tak Pecat Jokowi, Komarudin Watubun: Kader yang Jadi Presiden, Kita Jaga Etika dan Kehormatannya

Nasional
Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Menko Polhukam: 5.000 Rekening Diblokir Terkait Judi Online, Perputaran Uang Capai Rp 327 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com