Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Kota Wali, Toleransi Itu Masih Terus Terjaga

Kompas.com - 18/08/2012, 21:58 WIB

CIREBON, KOMPAS.com - Hari kemenangan telah tiba segenap masyarakat pun menyambut gembira akan datangnya hari nan fitri. Gema takbir terus berkumandang menyambut kemenangan bagi segenap umat di penjuru tanah air. Kebahagiaan dari Berkah Lebaran tidak hanya dirasa kan oleh seluruh umat Muslim saja, tetapi warga non Muslim juga ikut merasakan kebahagiaan Idul Fitri.

Seperti dialami keluarga Agnes Sukanthi (48), satu keluarga penganut Nasrani yang berdomisili di Komplek Sunyaragi Permai, Kodya Cirebon, Jawa Barat. Selama 18 tahun tinggal di perumahan tersebut suasana kerukunan, kedamaian dan rasa saling menghargai sangat ia rasakan. "Sepanjang kami sekeluarga tinggal disini suasana kerukunan dan toleransi selalu terjaga, jika hari raya seperti sekarang ini kami selalu dikirimi ketupat, opor ayam, sambal goreng dan bermacam-macam aneka makanan," ujarnya, Sabtu (18/8/2012).

Menurut ibu dengan tiga anak tersebut, toleransi itu bukan hanya sebuah kata-kata semata tetapi benar-benar harus diimplementasikan dalam hidup sehari-hari. "Sehabis shalat Idul Fitri biasanya kami sekeluarga keliling ke tetangga yang tidak mudik untuk mengucapkan selamat Idul Fitri, demikian pula jika pada hari raya Natal, tetangga gantian memberikan ucapan kepada keluarga kami," tuturnya.

Semangat toleransi juga ditularkan kepada anak-anaknya, seperti yang dilakukan anaknya yang kedua FX Dwi Pamungkas (17), yang kini duduk di kelas 2 SMA juga ikut aktif bersama remaja di komplek untuk membantu membangunkan warga untuk santap sahur. "Anak saya juga ikut aktif bersama remaja masjid untuk ikut 'obrok' atau membangunkan warga bersantap sahur setiap dinihari," kata Agnes.

Sementara itu selama Lebaran penghuni komplek yang melakukan mudik biasanya mempercayakan pengawasan dan keamanan rumah ke suaminya yang menjadi koordinator keamanan komplek. Adapun untuk mempermudah komunikasi dengan warga yang melakukan mudik, setiap warga yang mudik harus mengisi lembaran formulir dengan berisi tujuan mudik dan telepon yang bisa dihubungi. (Radio Sonora/Jumar Sudiyana)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com