Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tersenggol, Bayi dan Orangtuanya Jatuh di Jembatan Suramadu

Kompas.com - 17/08/2012, 19:22 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

BANGKALAN, KOMPAS.com - Kecelakaan mewarnai arus mudik dengan tujuan Madura, yang terjadi di jembatan Suramadu, Jumat (17/8/2012) sore. Tragisnya, insiden itu melibatkan seorang bayi, yang jatuh bersama kedua orangtuanya.

Sahwi (35), dan istrinya Aisyah (30), warga Kecamatan Camplong, Kecamatan Sampang, Jawa Timur, sedang dalam perjalan pulang dari Surabaya. Setelah melewati bentang tengah jembatan, anaknya Fani yang masih berumur 17 bulan, terjatuh akibat tersenggol oleh pengendara motor lain sehingga mereka bertiga terjatuh dan mengalami luka serius.

Muzammil, pengendara yang mengetahui kejadian menjelaskan, korban berada di jalur sebelah kiri di lintasan roda dua. Tiba-tiba dari belakangnya melaju pengendara lainnya yang mendahului korban. Motor korban kemudian tersenggol.

"Setelah tersenggol, pengendara yang menyenggol tersebut justru melarikan diri. Kami bersama pengendara lainnya menolong korban bersama bayi karena bayinya terluka dan tidak sadarkan diri. Untungnya tidak terlindas pengendara lainnya," terangnya.

Ketiga korban langsung diamankan ke sisi Madura di pos kesehatan yang didirikan oleh Dinas Kesehatan Bangkalan bersama Polres Bangkalan. Setelah mendapatkan perawatan medis, ketiga korban masih belum diperkenankan untuk melanjutkan perjalanan. Polres Bangkalan berusaha untuk mengantarkan korban sampai tujuan.

Sementara itu, Kapolres Bangkalan AKBP Endar Priantoro yang kebetulan melakukan pematauan arus mudik di Jembatan Suramadu mengimbau, agar semua pengendara baik roda dua dan roda empat yang akan melintas di Jemabatan Suramadu untuk selalu waspada dan mengurangi kecepatan kendaraannya.

"Kecepatan kendaraan di jembatan Surmadu saya perhatikan di atas 60km/jam. Padahal, itu sangat membayakan. Kami berharap agar para pemudik bisa mematuhi rambu-rambu yang ada. Jika merasa kelelahan bisa berhenti sejenak untuk menghindari terjadinya kecelakaan," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com