Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jakarta-Indramayu 17 Jam

Kompas.com - 17/08/2012, 14:38 WIB
Agus Mulyadi

Penulis

INDRAMAYU, KOMPAS.com — Kemacetan parah yang menyiksa pemudik Idul Fitri 1433 Hijriah sepanjang Kamis malam hingga Jumat (17/8/2012) ini melalui jalur pantai utara Jawa Barat menciptakan rekor baru lama perjalanan mudik.

Perjalanan dari Jakarta ke Indramayu, Jawa Barat, misalnya, butuh waktu 17 jam.
Perjalanan selama itu merupakan waktu tempuh terlama, menurut pemantauan Kompas yang belasan tahun menjadi bagian dari pemudik Lebaran melalui jalur pantura.

Salah seorang pemudik, Ika, asal Bambu Apus, Jakarta Timur, misalnya, baru tiba di Indramayu pukul 13.30 WIB. Ia berangkat dari Jakarta dan masuk Tol JORR sekitar pukul 20.30 WIB. Total waktu yang dibutuhkan untuk tiba di Indramayu selama 17 jam. Padahal, dalam kondisi normal hanya butuh tiga jam.

Menurut Ika, sumber kemacetan adalah ulah pemudik asal Jakarta sendiri. Gara-gara sebagian pemudik mengambil jalur jalan berlawanan (dari arah timur), arus lalu lintas akhirnya berhenti total. Buntut kemacetan pun hingga Tol Cikampek dan Tol JORR. Sementara di jalan arteri, arus kendaraan mampet hingga Karawang.

Ika menyebutkan, kendaraan dari arah Jakarta memenuhi empat lajur kendaraan. Di kawasan Ciasem, Kabupaten Subang, kendaraan dari arah barat yang mengambil jalur dari arah timur bertemu dengan kendaraan dari arah timur. Kendaraan pun terhenti dari dua arah. Sementara jalur dari arah barat juga terhenti karena kendaraan saling sodok, terutama kendaraan dari jalur berlawanan yang hendak kembali ke jalur ke arah timur.

"Buntut kemacetan kendaraan dari arah timur sampai setelah jalan layang Pamanukan. Saya dan pemudik lain pun baru bisa melaju normal setelah lepas Pamanukan," kata Ika.

Ia menambahkan, tidak ada penyebab lain selain karena ulah pengendara sendiri dan banyaknya kendaraan yang datang dari arah barat (Jakarta).

Pengendara yang melintas pada Kamis malam tidak terlalu melihat polisi menangani arus lalu lintas. Baru mulai Jumat pagi mereka terlihat di banyak lokasi di jalur pantura.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

    Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

    Nasional
    Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

    Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

    Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

    Nasional
    Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

    Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

    Nasional
    Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

    Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

    Nasional
    Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

    Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

    Nasional
    Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

    Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

    Nasional
    Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

    Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

    Nasional
    Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

    Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

    Nasional
    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    Nasional
    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Nasional
    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Nasional
    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com