Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakapolri: Jangan Ada Intervensi Publik

Kompas.com - 16/08/2012, 17:51 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komisaris Jenderal Polisi Nanan Sukarna meminta tidak ada campur tangan publik dalam polemik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Polri atas penanganan kasus dugaan korupsi simulator SIM di Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri.

Nanan meminta kasus tersebut diserahkan sepenuhnya pada hukum yang berlaku. "Penegakkan hukum itu harus tidak ada intervensi, harus tidak ada tekanan publik. Harus tidak ada hal-hal lain. Harus dengan hukum juga. Kalau sengketa hukum, pakai hukum," ujar Nanan di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (16/8/2012).

Menurut Nanan, masalah hukum, harus diselesaikan secara hukum. Ia meminta tak ada tekanan politik, maupun masyarakat dalam kasus tersebut.

"Lakukan itu dengan hukum. Sengketa hukum, lewat hukum, jangan lewat tekanan-tekanan politik, publik dan sebagainya," terangnya.

Ia menegaskan, Polri pun bertekad untuk menegakkan hukum tanpa pandang bulu. Ia berharap tidak ada intervensi pihak lain yang justru dapat memperkeruh suasana. Polri tak ingin adanya kesan saling menjatuhkan institusi.

"Jelas mengatakan bahwa hukum ditegakkan harus dengan adil tanpa intervensi, tanpa pandang bulu. Dengan etika dan demi kepentingan bangsa dan negara ini. Bukan saling menjatuhkan institusi," terangnya.

Seperti diketahui, Polri dan KPK sama-sama menangani kasus dugaan korupsi di Korlantas Polri tersebut. Keduanya juga menetapkan tiga tersangka yang sama yakni Brigjen Didik Purnomo, Budi Susanto, dan Sukotjo S. Bambang. Berbagai pihak menginginkan kasus tersebut ditangani sepenuhnya oleh KPK.

Mengingat, kasus itu melibatkan beberapa anggota kepolisian sendiri. Kedua pimpinan, Kapolri Jenderal Timur Pradopo dan Ketua KPK Abraham Samad sempat beberapa kali bertemu untuk membicarakan masalah tersebut. Namun, hingga kini, diketahui belum ada titik temu maupun kesepakatan keduanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

    PKB Belum Tentukan Kandidat untuk Pilkada DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur

    Nasional
    Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

    Dirut Jasa Raharja Hadiri Penutupan Posko Angkutan Mudik Lebaran Terpadu oleh Menhub 

    Nasional
    Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

    Sambangi Kediaman Muhaimin Menjelang Putusan MK, Anies: Ini Tradisi Lebaran...

    Nasional
    Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

    Muhaimin Belum Punya Rencana Bertemu Prabowo Setelah Putusan MK

    Nasional
    Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

    Muhaimin Bilang Anies Belum Punya Niat Kembali Berkontestasi di Pilkada 2024

    Nasional
    PKB Buka Pendaftaran untuk Pilkada 2024, Selain Kader Juga Bisa Daftar

    PKB Buka Pendaftaran untuk Pilkada 2024, Selain Kader Juga Bisa Daftar

    Nasional
    Menjelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Kubu Ganjar-Mahfud Harap Tak Berakhir Antiklimaks

    Menjelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Kubu Ganjar-Mahfud Harap Tak Berakhir Antiklimaks

    Nasional
    Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

    Optimistis MK Diskualifikasi Gibran, Kubu Anies: Tak Ada Alasan untuk Tidak Pemungutan Suara Ulang

    Nasional
    MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

    MK Diperkirakan Tak Akan Diskualifikasi Prabowo-Gibran

    Nasional
    Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

    Jadwal Terbaru Pelaksanaan UTBK-SNBT 2024

    Nasional
    Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

    Dana Zizwaf Selama Ramadhan 2024 Meningkat, Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat

    Nasional
    MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

    MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

    Nasional
    Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

    Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

    Nasional
    Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

    Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

    Nasional
    TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

    TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com