Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Malam ini Presiden Bicara Century

Kompas.com - 15/08/2012, 13:34 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan menyampaikan pernyataan resmi terkait tudingan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Antasari Azhar bahwa dirinya memimpin rapat penyertaan modal sementara Bank Century pada 9 Oktober 2008 di Kantor Presiden, Jakarta. Kepala Negara akan menanggapi testimoni Antasari yang diberitakan secara luas oleh media massa.

"Nanti malam, Presiden akan menyampaikan terkait pertemuan pada 9 Oktober 2008 dan apa yang sesungguhnya terjadi," kata Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha kepada kompas.com, Rabu (15/8/2012).

Terkait substansi pernyataan Presiden, Julian meminta media massa mendengarkan langsung pernyataan yang disampaikan pada Rabu pukul 20.00 ini.

Menurut Antasari, rapat itu membahas rencana pemberian dana talangan Bank Century karena pemerintah sudah menyadari akan adanya dampak hukum atas kebijakan bail out yang rawan penyimpangan tersebut. Rapat tersebut antara lain dihadiri jajaran Kabinet Indonesia Bersatu I, seperti Gubernur BI Boediono, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kepala Polri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri, Jaksa Agung Hendarman Supandji, Menko Polhukam Widodo AS, Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa, Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi, dan Staf Khusus Presiden Bidang Hukum dan HAM Denny Indrayana.

Denny membatah adanya pertemuan tersebut dan menyebut Antasari berbohong, sementara Julian mengatakan bahwa peserta pertemuan tersebut tak spesifik membahas soal Century. "Rapat itu membahas bagaimana agar jangan sampai ada pelanggaran tindak pidana penyelewengan dalam penanganan krisis saat itu. Tidak berarti bahwa itu kemudian diartikan sebagai suatu rapat untuk penanganan bail out Bank Century," tutur Julian.

Pekan lalu, sebenarnya Presiden telah menanggapi pernyataan Antasari. Presiden mengakui, biaya politik penyelamatan Bank Century tinggi sekali. "Tentu ada risiko politiknya, political cost, untuk memberikan penyertaan modal sementara atas Bank Century dulu, yang jumlahnya sekitar 600 juta dollar AS," ujar Presiden.

Menurut Presiden, biaya politik penyelamatan Bank Century pada 2008 tinggi sekali. Biaya politik ini baru muncul kurang lebih satu tahun setelah penyelamatan dilakukan.

"Segera setelah diambil tindakan dan masalah diselesaikan sehingga tidak terjadi krisis, tidak ada apa-apa, tetapi baru setahun kemudian itu menjadi isu besar," ucap Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

    Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

    Nasional
    Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

    Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

    Nasional
    Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

    Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

    Nasional
    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

    Nasional
    Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

    Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

    Nasional
    Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

    Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

    Nasional
    Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

    Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

    Nasional
    PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

    PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

    Nasional
    Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

    Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

    Nasional
    Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

    Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

    Nasional
    Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

    Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

    Nasional
    KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

    KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

    Nasional
    Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

    Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

    Nasional
    Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

    Satkar Ulama Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar Lagi, Doakan Menang Aklamasi

    Nasional
    Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

    Gibran Temui Prabowo di Kertanegara Jelang Penetapan Presiden-Wapres Terpilih

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com