Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segelintir Polisi Korup, Korps Bhayangkara Rusak

Kompas.com - 15/08/2012, 10:29 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepolisian kembali diingatkan agar lapang dada menyerahkan kasus dugaan korupsi di Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. Sikap kepolisian yang bersikukuh untuk ikut mengusut perkara dugaan korupsi di institusinya akan semakin mencurigakan dan menimbulkan berbagai spekulasi di mata publik.

"Jangan gara-gara segelintir polisi korup, rusak seluruh nama baik Korps Bhayangkara," kata Didi Irawadi Syamsuddin, Ketua DPP Partai Demokrat Bidang Pemberantasan Korupsi dan Mafia Hukum, di Jakarta, Rabu (15/8/2012).

Ia mengatakan, pengusutan kasus dugaan korupsi pengadaan alat simulasi roda dua dan empat untuk ujian surat izin mengemudi itu menjadi momentum yang baik bagi Polri untuk memulai sejarah pembersihan diri. Polri tidak perlu takut jika penanganan perkara itu akhirnya merembet ke kasus lain atau menyeret perwira tinggi lain.

"Justru ini akan menjadi pembuktian bahwa Korlantas yang ditengarai sebagai lumbung pundi-pundi Polri ternyata tidak kebal hukum. Mengambil kembali kepercayaan publik jauh berarti ketimbang ngotot tetap menyidik kasus itu," kata anggota Komisi III DPR itu.

Didi menambahkan, jangan sampai ada kesan bahwa polisi tak tersentuh hukum. "Sementara sudah berapa banyak hakim, jaksa, pengacara, kepala daerah, termasuk anggota Dewan, yang mudah diproses hukum," pungkas Didi.

Seperti diberitakan, tiga orang yang ditetapkan tersangka oleh KPK juga ditetapkan tersangka oleh Polri. Penyidik Bareskrim Polri juga mulai memeriksa para tersangka. Terakhir, tersangka Sukotjo S Bambang diperiksa.

KPK juga mulai meneliti dokumen yang disita dari Gedung Korlantas Polri. Dokumen itu sempat disimpan selama dua pekan di dalam kontainer di luar Gedung KPK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa 'Abuse of Power'

    PDI-P Harap Pilkada 2024 Adil, Tanpa "Abuse of Power"

    Nasional
    PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

    PKS Belum Tentukan Langkah Politik, Jadi Koalisi atau Oposisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

    KPK Duga Biaya Distribusi APD Saat Covid-19 Terlalu Mahal

    Nasional
    Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

    Anggap Jokowi dan Gibran Masa Lalu, PDI-P: Enggak Perlu Kembalikan KTA

    Nasional
    Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

    Naik Kereta Cepat, Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bandung

    Nasional
    Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

    Harga Bawang Merah Melonjak, Mendag Zulhas: Karena Tidak Ada yang Dagang

    Nasional
    Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

    Dua Tersangka TPPO Berkedok Magang Sembunyi di Jerman, Polri Ajukan Pencabutan Paspor

    Nasional
    Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

    Tak Dukung Anies Maju Pilkada DKI, PKS: Beliau Tokoh Nasional, Jangan Kembali Jadi Tokoh Daerah

    Nasional
    Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

    Zulhas Ungkap Arahan Prabowo soal Buka Pintu Koalisi

    Nasional
    Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

    Menpan-RB Minta Pemprov Kalbar Optimalkan Potensi Daerah untuk Wujudkan Birokrasi Berdampak

    Nasional
    Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

    Prabowo Mau Kasih Kejutan Jatah Menteri PAN, Zulhas: Silakan Saja, yang Hebat-hebat Banyak

    Nasional
    Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

    Selain Bima Arya, PAN Dorong Desy Ratnasari untuk Maju Pilkada Jabar

    Nasional
    Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

    Perkecil Kekurangan Spesialis, Jokowi Bakal Sekolahkan Dokter RSUD Kondosapata Mamasa

    Nasional
    Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

    Penetapan Prabowo-Gibran Besok, KPU Undang Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud

    Nasional
    Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

    Amanat Majelis Syura Gulirkan Hak Angket di DPR, Presiden PKS Sebut Lihat Realitanya

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com