Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Martin: Rakyat Pro Perubahan Dukung Prabowo

Kompas.com - 13/08/2012, 19:20 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Popularitas Prabowo Subianto yang semakin menanjak diakui oleh Martin Hutabarat, anggota dewan penasihat Partai Gerindra dan anggota komisi III DPR RI, sebagai bentuk apresiasi rakyat yang menginginkan perubahan. Menyusul berbaga hasil survei yang menempatkan Prabowo sebagai calon presiden favorit, hal tersebut sudah cukup menjadi bukti bahwa mayoritas rakyat Indonesia sudah jenuh dengan keadaan pemerintah sekarang.

"Rakyat yang menginginkan perubahan memilih Prabowo karena menganggap Prabowo adalah antitesis pemerintah sekarang,"ujar Martin di gedung Iluni UI Salemba, Jakarta, Senin (13/8/2012).

Martin menambahkan, rakyat jelata atau kelompok rakyat akar rumput memilih Prabowo karena pemerintahan sekarang sama sekali tidak membawa perubahan. Dia mengakui dukungan pada Prabowo di lapisan akar rumput tersebut luar biasa. Lapisan akar rumput dalam tatatan masyarakat membutuhkan presiden yang tegas dan tangkas menyelesaikan persoalan yang menyangkut hajat hidup rakyat. Hal tersebut, ada dalam diri Prabowo.

Hal tersebut diakui Martin sebagai titik positif dari figur Prabowo menyusul Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden Indonesia saat ini tidak memiliki hal dasar seorang pemimpin yang dimiliki Prabowo. "Prabowo pasti akan maju sebagai calon presiden yang diajukan Gerindra. Wakilnya bisa aja JK, Mahfud MD, atau Surya Paloh, karena Nasdem adalah partai besar, itu jangan dilupakan," katanya.

Dia menambahkan, peluang dari wakil presiden yang akan menemani Prabowo justru ada dalam diri Mahfud MD. Hal tersebut turut pula didukung oleh hasil suvei bahwa pasangan Prabowo dan Mahfud akan dapat menggalang dukungan rakyat yang mengalir ke kedua calon itu. Hal tersebut akan dikoordinasikan Gerindra lebih lanjut.

"Yang penting electoral threshold dulu lah, baru ngomongin itu (capres dan cawapres). Yang jelas Prabowo adalah calon tunggal Capres dari Gerindra," katanya.

Lembaga survei dan kajian politik yaitu Jaringan Survei Indonesia (JSI) dan CSIS, menempatkan Prabowo sebagai calon presiden paling favorit. Hal itu disebabkan kinerja dari Susilo Bambang Yudhoyono yang jauh dari harapan karena lemah dan lambat menyelesaikan masalah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com