Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Sebaiknya Perhatikan Akar Rumput

Kompas.com - 11/08/2012, 14:56 WIB
Andy Riza Hidayat

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Hari Sabtu (11/8/2012), Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menentukan sikapnya terkait dengan Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta putaran kedua. Sikap partai ini memang ditunggu publik setelah pasangan gubernur dan wakil gubernur yang diusung, Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini, kalah di putaran pertama.

Sebagian pengamat politik mengingatkan agar elite partai memperhatikan aspirasi akar rumput. "Jika tidak, maka akan merugikan partai sendiri. Ini momentum partai untuk memperbaiki citranya. Sekaligus dapat dipakai untuk mempertegas identitas PKS yang semakin dipertanyakan," kata dosen Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Andrinof Chaniago, Sabtu (11/8/2012), kepada Kompas di Jakarta.

Menurut Andrinof, elite partai seharusnya tidak memaksakan kehendaknya dalam memutuskan sikap. Sejak awal berdirinya, kata Andrinof, PKS selalu mengusung jargon untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih. Dengan demikian, keputusan partai seharusnya tidak berbeda dengan jargon yang diusung, yaitu memilih atau mendukung pasangan yang mengusung isu sama.

Beberapa kali pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta, pendukung PKS terlibat konflik dengan pendukung pasangan calon lain. Salah satunya adalah serangan isu suku, agama, ras, dan antar-golongan (SARA). Hidayat dituding sebagai pemimpin yang antimaulid. Tudingan ini pun ditanggapi Hidayat pada saat kampanye putaran pertama lalu.

Tidak hanya itu, pendukung Hidayat-Didik juga pernah menjadi sasaran pelemparan bom molotov di Jakarta Selatan. Kasus ini dilaporkan ke kepolisian, tetapi belum jelas kelanjutannya.

Peristiwa-peristiwa seperti itu, menurut Andrinof, harus diingat. "Akar rumput sudah beberapa kali menghadapi konflik pada putaran pertama. Jangan sampai elitenya malah mendukung mereka yang pernah menyerang," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com