Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Pemukulan di Jelambar Tak Terkait Pilkada DKI

Kompas.com - 10/08/2012, 16:04 WIB
Alfiyyatur Rohmah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Merebaknya kabar terkait isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) ternyata tidak benar. Sebelumnya sempat beredar kabar terkait pemukulan yang dialami Yusuf (31). Disebut-sebut bahwa Yusuf, santri Pondok Pesantren Riyadul Mu'minin, Grogol Petamburan, Jakarta Barat menjadi korban pemukulan yang dilakukan oleh tim sukses Jokowi-Ahok. Bahkan, juga disebut-sebut bahwa Yusuf merupakan anggota tim sukses Foke-Nara.

"Kata siapa saya timses Foke-Nara? Saya memang mendukung Foke di Pilkada, tetapi saya bukan timses mereka. Setahu saya yang menyerang juga bukan orang Jokowi," kata Yusuf di Jakarta, Jumat (10/8/2012) siang.

Yusuf menjelaskan kronologis awal terjadinya kekisruhan yang mengaitkan isu SARA kepada dirinya. Awalnya, ketika sedang ada pengajian di Pondok Pesantren Riyadul Mu'minin, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Nelson (6) naik turun tangga pesantren dan mengeluarkan suara keras. Yusuf mencoba menegur tetapi anak tersebut mengeluarkan kata-kata kasar dan tidak sopan sehingga yusuf emosi. Karena emosi, ia menampar anak tersebut pada Rabu (8/8/2012) sore. Setelah ditampar Yusuf, Nelson menangis dan mengadu kepada ibunya, Reni.

Melihat anaknya ditampar, Reni mengadu kepada adiknya, Ronald. Bersama dua orang temannya, Ronald mendatangi pesantren dan langsung menerobos kamar Yusuf. Ia meluncurkan pukulannya ke wajah Yusuf berkali-kali hingga korban tak sadarkan diri. Yusuf mengaku, dirinya tak ada hubungan sama sekali dengan Pilkada, Foke-Nara, maupun Jokowi-Ahok. Kasus ini murni perselisihan biasa antarwarga.

Saat ini Yusuf memang sudah melaporkan tindakan kekerasan yang dilakukan Ronald dan kawan-kawannya ke Polsektro Tanjung Duren, Jakarta Barat. Dalam tahap mediasi, kedua belah pihak sudah mau berdamai. Budi Setyadi, Kanit Reskrim Tanjung Duren, Jakarta Barat mengatakan, sebenarnya masalah ini sudah selesai. Kedua belah pihak sudah mau berdamai. Hanya saja, karena yang muncul kepermukaan adalah isu yang tidak jelas seperti ini, maka Polrestro Jakarta Barat yang akan menangani lebih lanjut.

Sebelumnya, tersiar isu telah terjadi penganiyaan terhadap relawan Fauzi Bowo-Nachrowi yang juga santri Pondok Pesantren Riyadul Mu'minin. Penganiayaan tersebut diduga dilakukan oleh simpatisan Jokowi-Ahok bernama Ronald. Korban yang menderita luka lebam, pingsan dan mata rabun akibat pemukulan tersebut.

Malam tadi Polrestro Jakarta Barat dikerumuni ratusan orang dari sekelompok organisasi masyarakat yang menanyakan perkembangan kasus tersebut. Perselisihan kecil antarwarga dimanfaatkan oleh orang-orang yang memiliki kepentingan menjelang Pilkada Jakarta yang semakin dekat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com