Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu SARA Diminta Tak Lagi Dibicarakan

Kompas.com - 09/08/2012, 15:43 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kedua pihak calon gubernur dan wakil gubernur yang berkompetisi di putaran kedua Pilkada DKI Jakarta diminta menciptakan pilkada yang damai. Diharapkan, isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) tak lagi diangkat hingga pemungutan suara September 2012 .

"Kami mohon tidak usah bicara itu lagi," kata Ali Masykur Musa dari Kaukus Anak Bangsa Cinta Damai (ABCD) seusai bersilaturahmi dengan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Taufiq Kiemas di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (9/8/2012).

Ali mengatakan, jika isu SARA terus dibicarakan, bisa menciptakan konflik yang besar di ibu kota. Menurut dia, potensi konflik itu tidak boleh dipandang sebelah mata lantaran jika tak diatasi ekses yang ditimbulkan akan panjang.

Ali menambahkan, pihaknya akan mencoba mengumpulkan kedua pasangan, yakni Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama dan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, serta pimpinan partai politik dalam acara halal bihalal. Langkah itu untuk meredakan ketegangan. Taufiq Kiemas, kata dia, akan mencoba berkomunikasi dengan kedua pihak untuk bertemu di acara itu.

Dikatakan Ali, pihaknya berharap agar seluruh kandidat saling menghormati. Selain itu, pihaknya juga berharap agar para pimpinan parpol dapat meredam seluruh kadernya di akar rumput agar perbedaan SARA tidak lagi ditonjolkan.

"Apa arti kemenangan jika menyisakan potensi konflik antar pendukung kedua pasangan," kata Ketua Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) itu.

Ali menambahkan, "Pilkada DKI mempunyai kedudukan strategis secara nasional, baik dari sisi sosial, budaya ekonomi, dan politik. Jakarta adalah miniatur Indonesia. Jangan sampai masyarakat terpancing dengan isu-isu negatif yang dihembuskan pihak tak bertanggungjawab. Situasi yang tidak kondusif di Jakarta bisa mengganggu stabilitas negara."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com