Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Massa Demokrat Bakal Pindah ke Nasdem

Kompas.com - 07/08/2012, 19:41 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Massa pendukung Partai Demokrat di Pemilu Legislatif 2009 disebut akan pindah ke beberapa partai politik jika pemilu dilaksanakan hari ini. Paling banyak, massa pendukung partai berlambang bintang Mercy itu akan pindah ke Partai Nasdem.

Hal itu terlihat dari hasil jajak pendapat yang dilakukan lembaga survei Trust Indonesia (TI). Hasil survei disampaikan Direktur TI, Zudan Rosyidi, dan Peneliti TI, Afthonul Afif, di Jakarta, Selasa (7/8/2012).

Pihak TI mengaku melakukan survei di 200 desa di 33 provinsi dalam periode 8-22 Juli 2012. Jumlah responden yang diambil 1996 orang dengan perbandingan 65 persen di pedesaan dan 35 persen di perkotaan.

Hasil survei TI disebutkan bahwa Demokrat berada di posisi kedua dengan tingkat elektabilitas 11,6 persen. Adapun di Pileg 2009, perolehan suara Demokrat 20,8 persen.

Menurut TI, sebanyak 59,5 responden yang mengaku memilih Demokrat di Pileg 2009 bakal pindah parpol. Rinciannya, yakni ke Partai Nasdem (32,9 persen), Partai Kebangkitan Bangsa (9,1 persen), Partai Gerindra (9,1 persen), Partai Golkar (4,9 persen), dan partai lainnya (3,5 peren).

"Turunnya suara Demokrat ini akibat persepsi masyarakat yang tinggi terhadap fenomena korupsi. Mereka boleh jadi melakukan protes terhadap Demokrat sebagai partai penguasa," kata Zunan.

Tak hanya Demokrat. Situasi hampir sama juga terjadi di PDI-P. Sebanyak 46,4 persen responden yang mengaku memilih PDIP ketika Pileg 2009 bakal pindah parpol. Rinciannya, yakni ke Partai Gerindra (20,4 persen), PKB (16,7 persen), dan Partai Nasdem (9,3 persen). Hasil survei itu menyebutkan, PDI-P berada di posisi ketiga dengan tingkat elektabilitas 9,7 persen.

Partai Keadilan Sejahtera juga disebut mengalami hal yang sama. Sebanyak 30,8 persen responden yang mengaku memilih PKS di Pileg 2009 bakal pindah ke Partai Nasdem. PKS disebut berada di urutan keenam dengan elektabilitas 4,1 persen.

Namun, situasi itu tidak terjadi di Partai Golkar meskipun sebelum survei itu dilakukan tengah disorot berbagai kasus dugaan korupsi. Tak ada responden yang mengaku memilih Golkar di Pileg 2009 akan pindah parpol.

Zunan mengatakan, hasil survei itu apa adanya tanpa rekayasa. "Kami lembaga survei independen yang bekerja profesional. Lembaga kami sudah berdiri 2009 dan kami bukan lembaga survei abal-abal atau titipan," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Pendiri Mustika Ratu Mooryati Soedibyo Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Nasional
Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com