Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Demokrat Terimbas Korupsi, Golkar Tidak

Kompas.com - 07/08/2012, 18:47 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil jajak pendapat lembaga survei Trust Indonesia menyebutkan bahwa dukungan untuk Partai Demokrat mengalami penurunan jika Pemilu dilaksanakan saat ini. Seperti hasil analisa berbagai pihak, faktor utama penurunan dukungan itu akibat keterlibatan kader-kader Demokrat dalam kasus korupsi.

Hasil jajak pendapat itu disampaikan Direktur Trust Indonesia (TI) Zudan Rosyidi dan Peneliti TI Afthonul Afif di Jakarta, Selasa (7/8/2012).

Survei itu dilakukan di 200 desa di 33 Provinsi dalam periode 8-22 Juli 2012. Jumlah responden yang diambil, yakni 1996 orang dengan perbandingan 65 persen di pedesaan dan 35 persen di perkotaan.

Hasil survei, Demokrat berada di posisi kedua dengan tingkat elektabilitas 11,6 persen. Adapun di Pemilu legislatif 2009, perolehan suara Demokrat sebesar 20,8 persen.

"Turunnya suara Demokrat ini akibat persepsi masyarakat yang tinggi terhadap fenomena korupsi. Mereka boleh jadi melakukan protes terhadap Demokrat sebagai partai penguasa," kata Zunan.

Namun, dari hasil jajak survei, isu korupsi tidak berpengaruh ke Golkar. Partai berlambang Pohon Beringin itu malah berada di urutan teratas dengan perolehan suara 13,5 persen. Padahal, tak lama sebelum survei itu dilakukan, Golkar tengah disorot oleh media terkait kasus korupsi.

Politisi Golkar Zulkarnaen Djabar terseret kasus dugaan korupsi penganggaran proyek di Kementerian Agama, salah satunya proyek pengadaan Al Quran. Selain itu, kasus suap Pekan Olahraga Nasional (PON) di Riau. Dalam kasus itu, Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa dua petinggi Golkar, yakni Setya Novanto dan Agung Laksono.

Belum lagi terseretnya kader ormas sayap Golkar, Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), yakni Fahd Arafiq terkait kasus Wa Ode Nurhayati.

Ketika disinggung hal itu, menurut Zunan, peningkatan dukungan untuk Golkar lantaran mesin partai Golkar di daerah bekerja. "Secara kepartaian Golkar kerja," kata dia.

Hasil survei TI lainnya berturut-turut, yakni PDI Perjuangan (9,7 persen), Partai Kebangkitan Bangsa (6,2 persen), Partai Gerindra (5,2 persen), Partai Keadilan Sejahtera (4,1 persen), Partai Nasdem (4,9 persen), Partai Amanat Nasional (3,2 persen), Partai Persatuan Pembangunan (3,4 persen), Partai Hanura (1,7 persen), Partai Kebangkitan Nasional Umat (1,5 persen), partai lainnya (2,2 persen), dan tidak menjawab (33 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Relaksasi HET Beras Premium Diperpanjang hingga 31 Mei 2024

Nasional
Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Gibran Disebut Masih Fokus di Solo, Undang Wapres Ma'ruf Resmikan Destinasi Wisata

Nasional
Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Dewas Ungkap Klarifikasi Albertina Ho yang Dilaporkan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron

Nasional
Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasdem-PKS Jajaki Kerja Sama Pilkada 2024, Termasuk Opsi Usung Anies

Nasional
KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

KPK Duga Hakim Agung Gazalba Saleh Cuci Uang Rp 20 Miliar

Nasional
Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Gibran Bakal ke Istana Malam Ini, Bersama Prabowo?

Nasional
Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Surya Paloh Sebut Nasdem dan PKS Siap Bergabung ke Pemerintahan Prabowo maupun Jadi Oposisi

Nasional
KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

KPK Cek Langsung RSUD Sidoarjo Barat, Gus Muhdlor Sudah Jalani Rawat Jalan

Nasional
Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Nasional
Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Nasional
Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Nasional
Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Nasional
Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com