Cimahi, Kompas -
”Safari Ramadhan DPP Partai Demokrat bertujuan melihat dan berdialog langsung dengan rakyat agar Partai Demokrat makin komunikatif dengan rakyat,” kata Anas di Cimahi, Senin (6/8).
Safari Ramadhan yang dimulai dari Cimahi, Jawa Barat, ini akan berakhir di Sampang, Jawa Timur. Selain mengajak dan didampingi Edhi Baskoro Yudhoyono (Ibas), Anas didampingi pengurus DPP lainnya, seperti Max Sopacua, Saan Mustofa, dan Ramadhan Pohan.
Dalam sambutannya, Anas mengatakan, partai terbaik adalah partai yang dekat dengan rakyat, mengetahui persoalan rakyat, dan mampu memberikan solusi dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Saat bersilaturahim di Pondok Pesantren Cijawura, Margasari Bandung, Anas menyindir kader-kader Partai Demokrat yang berkeinginan pindah partai. Langkah tersebut dinilai Anas ironis, mengingat justru banyak kader partai lain yang pindah ke Partai Demokrat.
”Saat menyusun kepengurusan partai, banyak kader partai lain yang pindah ke partai Demokrat. Tidak hanya dari parpol lain, tetapi juga dari kalangan militer, LSM, dan intelektual,” ujarnya.
Terkait sejumlah kasus korupsi yang membelit kader-kader Partai Demokrat, seperti Angelina Sondakh dan Muhammad Nazaruddin, menurut Anas, tidak terlalu berpengaruh. Anas menyebut bukti, meskipun kasus korupsi banyak menyangkut kader Partai Demokrat, pihak yang ingin menyalurkan aspirasi politiknya ke Partai Demokrat tetap banyak.
Sementara itu, Partai Golongan Karya menggelar peringatan Nuzulul Quran di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta. Kegiatan dihadiri sekitar 150 kader dari Al Hidayah, Satuan Karya Ulama, dan Majelis Dakwah Islamiah.
Ketua DPP Partai Golkar Hajrianto Y Thohari mengatakan, kegiatan keagamaan menjadi tulang punggung Golkar sejak awal. Saat reformasi, saat Golkar dipojokkan, kegiatan keagamaan yang menghidupkan Golkar. ”Hanya forum seperti ini yang memungkinkan orang datang di acara Golkar,” ujarnya.
Jalur keagamaan sangat efektif mengikat komunitas dan mereka yang datang merasa jadi bagian Partai Golkar.