Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompolnas: Ini Cuma Soal Legawa Polri

Kompas.com - 04/08/2012, 22:42 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Adrianus Meliala meminta agar Kepolisian RI berhenti menangani kasus dugaan korupsi simulator ujian surat izin mengemudi (SIM). Menurutnya, Polri harus menyerahkan kasus itu ke KPK untuk menghindari konflik kepentingan yang mungkin timbul karena menangani kasus diduga melibatkan anggotanya sendiri.

"Ini sebenarnya cuma soal legawa-nya Polri saja. Legawa untuk diserahkan kepada KPK dengan pertimbangan konflik kepentingan, imparsialitas dan sebagainya," kata Adrianus di Jakarta, Sabtu (4/8/2012).

Menurutnya, investigasi bersama atau joint investigation antara KPK dan Polri dalam penanganan kasus korupsi pengadaan simulator kemudi tidak mendesak. Apalagi, Polri rentan mengalami benturan kepentingan dalam pengusutan kasus yang terjadi di internalnya itu. Ia meminta Polri bisa mencontoh KPK yang pernah berbesar hati menyerahkan penanganan kasus penggelapan uang yang melibatkan salah satu staf bendaharanya ke Polri.

"Saya berpendapat kalau memang tidak perlu-perlu amat (joint investigation), ya tidak usah lah. Apalagi di dalam kasus yang menurut kami, heavy politic, dalam arti Polri mempunyai konflik kepentingan," papar kriminolog dari Universitas Indonesia ini.

Selain itu, lanjut Adrianus, biaya penanganan kasus korupsi yang dikeluarkan negara bisa dihemat jika hanya satu lembaga penegakkan hukum yang mengambil alih kasus itu. Meskipun demikian, Adrianus mengatakan, Kompolnas siap mengawasi Polri jika lembaga hukum itu tetap melakukan penyidikan kasus tersebut.

"Kami juga memiliki kewenangan ikut serta dalam pemeriksaan. Ikut serta hadir dalam rangka pemeriksaan saksi, bahkan kalau perlu kami bisa melakukan periksa ulang," ujarnya.

Seperti diketahui, KPK dan Polri seolah berebut menangani kasus dugaan korupsi proyek simulator ujian SIM 2011. KPK telah menetapkan empat tersangka dalam kasus ini. Mereka yakni Irjen Pol Djoko Susilo (eks Kakorlantas Polri), Brigjen Pol Didik Purnomo (Waka Korlantas Polri non aktif), Budi Susanto (Presiden Direktur PT Citra Mandiri Metalindo Abadi) dan Sukotjo Bambang (Direktur Utama PT Inovasi Teknologi Indonesia).

Sementara Bareskrim Mabes Polri telah menetapkan lima orang tersangka. Tiga diantaranya juga berstatus tersangka di KPK yakni Brigjen Didik, Budi Susanto, dan Sukotjo Bambang. Dua tersangka lain yakni AKBP Teddy Rismawan dan Kompol Legimo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Logo dan Tema Hardiknas 2024

    Logo dan Tema Hardiknas 2024

    Nasional
    Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

    Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

    Nasional
    PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

    PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

    Nasional
    Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

    BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

    Nasional
    Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

    Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

    Nasional
    GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

    GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

    Nasional
    Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

    Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

    Nasional
    Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

    Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

    Nasional
    Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

    Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

    Nasional
    Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

    Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

    Nasional
    5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

    5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

    Nasional
    Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

    Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

    Nasional
    Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

    Komisi II DPR Ungkap Kemungkinan Kaji Pembentukan UU Lembaga Kepresidenan

    Nasional
    PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin 'Gemoy'

    PKB-Nasdem Merapat, Koalisi Prabowo Diprediksi Makin "Gemoy"

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com