KOMPAS.com - Meningkatkan kinerja pemerintah. Itulah kata kunci safari Ramadhan model rapat terbatas yang dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kali ini. Tujuan peningkatan kinerja itu seperti menjadi ”mantra” yang selalu diucapkan Presiden saat membuka rapat di kementerian.
Saat mengawali safari Ramadhan di Kejaksaan Agung, Rabu (25/7/2012), Presiden berujar, ”Setiap bulan puasa kita bertekad tidak sedikit pun mengurangi intensitas dan produktivitas. Barangkali kegiatan fisik di lapangan sedikit dikurangi, tetapi tidak berarti kita tidak menggunakan waktu untuk meningkatkan kinerja kita.”
Dalam rapat keliling itu, menteri terkait memaparkan prioritas sasaran dua tahun sisa pemerintahan, tantangan atau persoalan yang dihadapi, serta solusinya. Presiden kemudian memberi arahan dan menerima masukan. Di akhir setiap rapat, Presiden menyampaikan pokok bahasan rapat kepada pers dan membuka tanya jawab.
Memberi arahan di tengah pejabat yang duduk mendengarkan menjadi kesibukan Presiden sepanjang Ramadhan. Namun, tidak hanya Presiden yang sibuk. Kementerian-kementerian yang didatangi tidak kalah sibuk membuat persiapan.
Di Kejaksaan Agung, sebelum rapat dengan Presiden, digelar rapat internal persiapan kedatangan Presiden. Rapat persiapan dua hari berturut-turut dipimpin Jaksa Agung Basrief Arief diikuti seluruh pejabat.
Saat rapat berlangsung, nyaris tidak ada aktivitas penanganan kasus. Hampir seluruh perhatian personel Kejaksaan Agung fokus untuk membuat rapat berjalan baik. Rapat diakhiri dengan jumpa pres Presiden di podium yang dibawa dari Istana Kepresidenan.
Dua hari kemudian, rapat digelar di Kementerian Perindustrian. Persiapan di sana tak kalah sibuknya. Beberapa hari sebelum rapat, ruangan yang akan digunakan ”dipermak”. Ruang sebelahnya dijadikan ruang untuk shalat Jumat bagi Presiden dan para menteri. Ruangan yang biasa digunakan untuk pers dijadikan ruang kesehatan untuk kondisi darurat. Untuk wartawan disediakan ruangan yang dilengkapi fasilitas 10 jalur internet nirkabel.
”Pos satpam di lantai gedung juga ada yang dibongkar,” kata seorang pegawai Kementerian Perindustrian.
Selepas shalat Jumat, Presiden dan rombongan menteri beriringan menuju Kementerian Keuangan. Ramai dan riuh sekali rombongannya. Karena itu, wartawan suka berseloroh, ”Suheri, suka heboh sendiri.”
Di Kementerian Keuangan, rapat yang dipimpin Presiden berakhir menjelang berbuka puasa. Menu khusus buka puasa disiapkan untuk peserta rapat. Namun, Presiden dan rombongan tidak berbuka puasa di sana.
Akhir Juli, rapat dilangsungkan di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pendingin ruangan di ruang rapat ditambah. Spanduk khusus sebagai latar jumpa pers dibuat. Tabloid gratis "Bertindak untuk Rakyat dibagikan". Tabloid yang disusun Staf Khusus Presiden Sardan Marbun itu menampilkan kegiatan, kebijakan, dan keberhasilan pemerintah.
Persiapan untuk rapat di Kementerian Kesehatan, Rabu (1/8/2012), tak kalah hebohnya. Tidak ada yang keliru karena tamu yang datang memang istimewa. Sejumlah ruang diubah fungsinya. Pendingin ruangan ditambah.
"Suheri" memang pantas disambut "Suhera", suka heboh ramai-ramai. Hasilnya? Tentu banyak, dan kita perlu sabar menantinya. (WHY)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.