Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK tidak Berhenti pada Tersangka Irjen Djoko Susilo

Kompas.com - 31/07/2012, 10:34 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemberantasan Korupsi akan melakukan pengembangan dalam mengusut kasus dugaan koruspsi pengadaan simulator kendaraan roda dua dan roda empat di Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri 2011. Lembaga antikorupsi itu tidak akan berhenti pada penetapan Gubernur Akademi Kepolisian, Irjen (Pol) Djoko Susilo, sebagai tersangka.

"Kalau dilihat dari pasalnya tentu belum berhenti pada penetapan tersangka DS (Djoko Susilo)," kata Juru Bicara KPK, Johan Budi di Jakarta, Selasa (31/7/2012).

KPK menjerat Irjen Djoko dengan Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 3 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Selaku Kepala Korlantas 2011, Djoko diduga menyalahgunakan kewenangannya sehingga menimbulkan kerugian negara puluhan miliar.

Melihat dari konsturksi pasalnya, KPK membuka peluang keterlibatan pihak lain. Juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 menunjukkan adanya keterlibatan pihak lain terkait tindak pidana yang diduga dilakukan Djoko. Menurut Johan, kemungkinan adanya tersangka lain tergantung alat bukti yang ditemukan KPK selama prorses penyidikan.

"Tergantung sejauh mana penyidik KPK menemukan dua alat bukti cukup bagi siapapun, masih dikembangkan kasusnya," ujar Johan.

Sejak kemarin sore hingga hari ini, KPK melakukan penggeledahan di kantor Korlantas Polri, Jalan MT Haryono, Jakarta. Hasilnya, penyidik KPK menemukan aliran dana ke pejabat Korlantas. Dalam penggeledahan tersebut, tim penyidik KPK sempat tertahan dan tidak dilarang membawa dokumen dan barang bukti keluar. Namun menurut Johan, tidak ada upaya Polri untuk menahan penyidik tersebut. Menurutnya, Mabes Polri mengizinkan alat bukti dibawa ke Gedung KPK.

Terkait kasus ini, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigadir Jenderal (Pol), Boy Rafli Amar mengatakan pihaknya sebenarnya telah melakukan penyelidikan. Polri sudah meminta keterangan 33 orang. Namun, belum ditemukan indikasi tindak pidana korupsi dalam penyelidikan yang dilakukan Polri.

"Tapi dalam aspek internal dalam proses pengadaan barang dan jasa, mekanisme berdasarkan temuan Irwasum (Inspektorat Pengawasan Umum) dikaitkan dengan praktik Tipikor, Irwasum melihat waktu itu berjalan normal," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

    Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

    Nasional
    Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

    Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

    Nasional
    Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

    Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

    Nasional
    Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

    Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

    Nasional
    Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

    Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

    Nasional
    Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

    Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

    Nasional
    Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

    Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

    Nasional
    2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

    2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

    Nasional
    Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

    Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

    [POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

    Nasional
    Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

    Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

    Nasional
    Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

    Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

    Nasional
    Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

    Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

    Nasional
    Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

    Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com